Hal senada juga diungkap Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) yang mengklaim 90 persen rudal balistik dan hipersonik yang ditembakkan ke Israel berhasil mencapai target yakni situs-situs strategis termasuk pangkalan militer, sistem pertahanan Iron Dome, hingga markas intelijen Mossad.
Klaim tersebut diperkuat usai kerusakan terlihat dari citra satelit yang memperlihatkan penampakan pangkalan udara militer Nevatim hancur usai di rudal Iran.
Dalam cuplikan gambar citra satelit tampak sejumlah bangunan di bagian atap dekat landasan pacu utama hancur total
Potongan-potongan puing juga terlihat berhamburan di sekitar Pangkalan Udara Nevatim yang merupakan rumah bagi dua skuadron jet tempur generasi kelima F-35 Angkatan Udara Israel.
"Serangan Iran menghancurkan sejumlah pesawat tempur F-35 di pangkalan udara Nevatim. Rudal juga menghancurkan pesawat tempur F-15 di pangkalan lain seperti Hatzerim. Pesawat-pesawat ini, yang digunakan untuk mengebom Jalur Gaza dan Lebanon dengan lebih dari 85.000 ton bahan peledak tahun lalu, telah dinonaktifkan oleh IRGC," tulis The Palestine Chronicle di akun media sosial X.
Alasan Iron Dome Bisa Jebol
Masuknya rudal Iran ke wilayah Israel hingga berhasil menembus pertahanan udara negara zionis itu sontak memicu pertanyaan publik, lantaran perisai udara itu diklaim dapat menangkis serangan secara otomatis.
Para analis mengatakan alasan rudal balistik hipersonik Fattah mampu menembus sebagian sistem Iron Dome lantaran rudal balistik ini memiliki kecepatan hipersonik di atas mach-5 sehingga lebih sulit dicegat oleh jet tempur atau sistem berbasis darat.
Selain itu presisi Fattah memiliki jangkauan 1.400 kilometer dan disebut memiliki kemampuan manuver melewati sistem radar rudal ini juga dilengkapi dengan fitur “kemampuan siluman”.
(Tribunnews.com/ Namira Yunia)