Ayatollah Ali Khamenei: Israel Tidak Akan Bertahan Lama, Begini Isi Khotbah Salat Jumat Khamenei
TRIBUNNEWS.COM- Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan Israel tidak akan bertahan lama.
Ucapan Ayatollah Ali Khamenei ini disampaikan saat dia menjadi Khatib saat Salat Jumat di Teheran, Iran pada Jumat (4/10/2024).
Berbicara di hadapan puluhan ribu pendukungnya di sebuah masjid di Teheran, Khamenei membenarkan serangan misilnya terhadap Israel pelayanan publik.
Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan Israel "tidak akan bertahan lama" saat ia mendukung gerakan Palestina dan Lebanon yang menentang Israel dalam khotbah Jumatnya yang langka.
Berbicara di hadapan puluhan ribu pendukung di sebuah masjid di Teheran, Khamenei membenarkan serangan rudalnya terhadap Israel sebagai "layanan publik".
Dengan senjata yang selalu disandangnya, pemimpin Iran tersebut menyatakan bahwa Israel tidak akan menang melawan Hamas atau Hizbullah sementara teriakan "kami bersamamu" dari kerumunan bergema di halaman masjid yang luas.
Khotbah Jumat pertama Khamenei dalam lima tahun terakhir menandai pertunjukan perlawanan yang penting di tengah ancaman terhadap nyawa pemimpin tertinggi tersebut.
Ia tetap menjadi target utama Israel, yang telah bersumpah untuk membalas setelah serangan rudal hari Selasa.
Dalam pidatonya, ia juga memuji Hassan Nasrallah, mantan kepala kelompok Hizbullah di Lebanon yang didukung Iran yang tewas dalam serangan udara Israel di Beirut minggu lalu.
"Sayyed Hassan Nasrallah sudah tiada, tetapi semangat dan jalan hidupnya akan terus menginspirasi kita selamanya. Ia adalah panji yang tegak berdiri melawan musuh Zionis. Kemartirannya akan semakin meningkatkan pengaruh ini. Kehilangan Nasrallah tidak sia-sia. Kita harus melawan musuh sambil memperkuat iman kita yang teguh," kata Khamenei dalam pertemuan tersebut.
Khamenei juga menyebut Hizbullah sebagai “pohon yang diberkahi” yang tumbuh terus menerus di bawah kepemimpinan Nasrallah.
"Adalah tugas dan tanggung jawab seluruh umat Islam untuk membantu rakyat Lebanon yang tertindas dan mendukung jihad Lebanon serta pertempuran untuk masjid al-Aqsa," ungkapnya.
Pemimpin tertinggi Iran, yang mendukung kelompok Hamas Palestina, menyebut serangan mereka pada 7 Oktober terhadap Israel sebagai "langkah yang benar".