"Pihak-pihak memiliki kewajiban untuk menghormati keselamatan dan keamanan pasukan penjaga perdamaian, dan saya ingin menegaskan hal itu," tegas Lacroix.
Lacroix menekankan misi UNIFIL adalah sebagai jembatan komunikasi antara Israel dan Lebanon.
Fokus utama UNIFIL adalah melindungi warga sipil, memastikan keamanan warga sipil serta bantuan kemanusiaan yang dikirimkan dengan aman.
Keberadaan pasukan penjaga perdamaian PBB adalah di antara Sungai Litani di utara dan Garis Biru di selatan.
Dalam misi ini, lebih dari 10.000 tentara dari 50 negara dikerahkan.
Tidak hanya itu, terdapat 800 warga sipil yang berpartisipasi dalam misi tersebut.
Perintah Evakuasi Israel kepada Warga Lebanon Selatan
Israel kembali memberi peringatan dan perintah evakuasi kepada warga Lebanon Selatan pada hari Kamis (3/10/2024).
Militer Israel memerintahkan penduduk di lebih dari 20 kota di Lebanon selatan untuk segera mengungsi dari rumah mereka.
Jumlah ini menambah jumlah kota sebelumnya di selatan yang menjadi sasaran panggilan evakuasi menjadi 70 dan termasuk ibu kota provinsi Nabatieh, dikutip dari Al Jazeera.
Perintah evakuasi ini bertepatan dengan serangan Israel di ibu kota Lebanon, Beirut.
Militer Israel mengklaim serangan itu mengenai markas intelijen kelompok yang berafiliasi dengan Iran di Beirut di tengah serangkaian serangan terhadap ibu kota Lebanon.
Selain itu, Israel juga berulang kali menyerang daerah pinggiran Beirut.
Pada hari Kamis, beberapa ledakan terdengar dan beberapa gumpalan asap tebal mengepul setelah serangan besar Israel.
Sekal akhir tahun lalu, serangan Israel telah menewaskan hampir 2.000 warga Lebanon.
Namun sebagian besar korban tewas terjadi dalam dua minggu terakhir.
Sementara sekitar lebih dari 1 juta warga telah mengungsi dari rumah mereka.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait UNIFIL dan Lebanon