Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyuarakan kekhawatirannya tentang eskalasi yang merupakan destabilisasi total di seluruh Timur Tengah.
"Ini adalah peristiwa yang berpotensi sangat berbahaya dan dapat menyebabkan perluasan konflik, destabilisasi total di kawasan tersebut. Tentu saja, ini menyebabkan kekhawatiran dan keprihatinan yang sangat besar bagi kami," kata Peskov dalam sebuah konferensi pers di Moskow.
"Sulit untuk berbicara tentang prospek penyelesaian," karena "jalur perdamaian pada dasarnya dimonopoli" oleh AS "tanpa banyak keberhasilan."
"Saat ini kami belum dapat mengidentifikasi prospek apa pun, yang mungkin membuat situasi ini semakin berpotensi membahayakan," katanya.
Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam perang lintas perbatasan sejak dimulainya perang Israel di Gaza.
Sejauh ini, perang di Gaza telah menewaskan lebih dari 41.400 orang.
Mengerikannya, kebanyakan dari mereka wanita dan anak-anak, menyusul serangan lintas perbatasan oleh kelompok Palestina, Hamas, Oktober lalu.
Pasukan Israel mengintensifkan serangan mereka terhadap Lebanon, mengabaikan peringatan masyarakat internasional bahwa mereka akan mengambil risiko menyebarkan konflik Gaza ke wilayah lain.
Masyarakat internasional telah memperingatkan bahwa serangan Israel di Lebanon dapat meningkatkan konflik Gaza menjadi perang regional yang lebih luas.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)