News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Hizbullah Bantah Hilang Kontak dengan Hashem Safieddine, Calon Pengganti Hassan Nasrallah

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hashem Safieddine (kiri) yang menjadi incaran Israel dalam pemboman berturut-turut di pinggir Beirut pada Kamis (3/10/2024), setelah Israel membunuh Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah (kanan) pada Jumat (27/9/2024). -- Hizbullah bantah laporan soal hilang kontak dengan Hashem Safieddine.

TRIBUNNEWS.COM - Hizbullah membantah berita yang mengatakan Hizbullah telah kehilangan kontak dengan salah satu pemimpin seniornya, Hashem Safieddine, yang dipandang sebagai calon pengganti pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, sejak Jumat (4/10/2024).

Berita tersebut muncul setelah serangan udara Israel di lingkungan Dahiyeh di Beirut, yang mengutip sumber keamanan Lebanon.

"Kami tidak memiliki sumber apa pun di Hizbullah dan posisi resmi kami dikeluarkan melalui pernyataan yang dirilis oleh media resmi Hizbullah," kata Hizbullah dalam pernyataannya, Sabtu (5/10/2024).

"Beberapa media menerbitkan berita yang mereka kaitkan dengan 'sumber-sumber di Hizbullah' terkait dengan nasib pejabat partai setelah penggerebekan brutal di pinggiran selatan," lanjutnya, merujuk pada pemberitaan sejumlah media.

"Kami menegaskan kembali, kami tidak memiliki 'sumber' di dalam partai (Hizbullah) dan posisi resmi kami berasal dari hubungan media," tambahnya.

Menurut Hizbullah, sejumlah media menerbitkan berita palsu dan mendukung propaganda Israel.

"Beberapa media, terutama sejumlah situs web, menerbitkan berita palsu dan rumor tidak berharga terkait status organisasi sejumlah pejabat senior Hizbullah mereka yang telah mengeksploitasi pena dan lidah mereka yang mengabdi kepada pendudukan Zionis (Israel)," lanjutnya.

Calon Pengganti Hizbullah, Hashem Safieddine Dikabarkan Hilang Kontak

Sebelumnya, sejumlah media termasuk Al Jazeera merilis berita yang mengatakan Hizbullah kehilangan kontak dengan Hashem Safieddine, yang disebut akan menjadi pengganti Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah yang dibunuh Israel pada 27 September lalu.

Hashem Safieddine, yang merupakan sepupu Hassan Nasrallah, disebut menjadi sasaran pembunuhan oleh Israel.

Selain itu, media Arab, Aawsat, juga merilis berita tersebut.

Baca juga: Laporan Terbaru: Israel Butuh Waktu 9 Tahun Ledakkan Ribuan Pager Hizbullah

"Calon pengganti pemimpin Hizbullah yang terbunuh, Hassan Nasrallah, tidak dapat dihubungi sejak Jumat, kata sumber keamanan Lebanon pada Sabtu, setelah serangan udara Israel yang dilaporkan menargetkannya," lapor Aawsat.

Sebelumnya, Israel diduga menargetkan Hashem Safieddine dengan meluncurkan serangan berturut-turut di pinggiran selatan Beirut, Lebanon, pada Kamis (3/10/2024) lalu.

Setidaknya Israel meluncurkan 11 serangan dalam aksi tersebut.

Laporan Axios mengatakan Hashem Safieddine kemungkinan bersembunyi di bunker bawah tanah.

Sejak 8 Oktober 2023, Hizbullah mendukung perlawanan Palestina, Hamas, dan terlibat pertempuran dengan Israel di perbatasan Lebanon selatan dan Israel utara, wilayah Palestina yang diduduki.

Hizbullah bersumpah akan berhenti menyerang Israel jika Israel dan Hamas mencapai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza.

Jumlah Korban di Jalur Gaza

Saat ini, Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 41.802 jiwa dan 96.844 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Jumat (4/10/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Al Jazeera.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.

Israel mengklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini