Menlu Yordania Bawa 13 Ton Bantuan Saat Lakukan Kunjungan Solidaritas ke Lebanon
TRIBUNNEWS.COM - Di bawah arahan Raja Yordania, Raja Abdullah II, Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi memulai kunjungan solidaritas ke Lebanon pada Senin (7/10/2024).
Selama kunjungan ini, Safadi akan bertemu dengan Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati, Ketua Parlemen Nabih Berri, dan Kepala Jenderal Angkatan Darat Lebanon Joseph Aoun.
Baca juga: Yordania Ikut Jatuhkan Rudal Iran ke Israel, AS: Serangan Dikalahkan, Tak Efektif
Rangkaian pertemuan tersebut dilaporkan untuk membahas upaya untuk menghentikan agresi Pendudukan Israel terhadap Lebanon dan mengeksplorasi cara-cara untuk mendukung negara itu sebagai respons agresi Israel.
Safadi tiba di Beirut dengan pesawat Angkatan Bersenjata Yordania – Angkatan Darat Arab (JAF) yang membawa 13 ton makanan, persediaan bantuan, obat-obatan, dan peralatan medis.
Ini menandai pengiriman bantuan ketujuh dari Yordania ke Lebanon, mengikuti arahan Raja Abdullah II pada bulan 18 September 2024.
Selama kunjungannya, Safadi menegaskan kembali dukungan Yordania yang tak tergoyahkan untuk Lebanon, menekankan keamanan, stabilitas, dan kesejahteraan warganya.
Dia mengutuk agresi Pendudukan Israel dan menyuarakan dukungan untuk inisiatif yang bertujuan membangun kembali lembaga-lembaga nasional Lebanon.
Selain itu, Safadi menekankan perlunya masyarakat internasional untuk bertindak segera untuk mengakhiri agresi terhadap Lebanon dan untuk memastikan implementasi penuh Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701.
100 Anak-anak Tewas dalam 11 Hari Agresi Israel
Agresi Israel dan serangan udara di Lebanon telah menewaskan lebih dari 100 anak dalam 11 hari, Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) mengumumkan akhir pekan lalu.
Laporan dari UNICEF menambahkan, sekitar 690 anak dilaporkan terluka dalam enam minggu terakhir serangan Israel.
Mengutip The New Arab, UNICEF mengatakan, mereka berupaya menyediakan bantuan kemanusiaan darurat dan pasokan medis ke daerah dan masyarakat yang terkena dampak di negara tersebut.
Imran Riza, Wakil Koordinator Khusus PBB dan Koordinator Kemanusiaan untuk Lebanon, mengatakan bahwa krisis kemanusiaan di Lebanon meningkat setiap hari.
Sejak dimulainya eskalasi Israel pada 23 September, jumlah kematian terkait konflik telah meningkat lebih dari 200 persen.