Israel Konfirmasi Yahya Sinwar Masih Hidup, Pemimpin Hamas Kirim Pesan ke Qatar
TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin gerakan Palestina Hamas, Yahya Sinwar, masih hidup dan telah menjalin kembali kontak dengan para mediator di Qatar setelah berminggu-minggu tidak ada kabar, sumber-sumber Israel melaporkan, Selasa (8/10/2024).
Sinwar mengirim sejumlah pesan kepada mediator Hamas di Qatar baru-baru ini, tulis portal web Israel Walla mengutip seorang pejabat Israel.
Baca juga: Keluarga Sandera Israel: Proposal Safe Exit Buat Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Adalah Tipu Muslihat
Sumber Israel mengatakan tidak jelas kapan tepatnya pesan tersebut dikirim.
Namun sumber Israel menambahkan kalau pesan itu tidak mencerminkan pelunakan posisi Hamas terhadap kesepakatan yang membuka jalan bagi gencatan senjata dan pembebasan sandera Israel.
Sebelumnya, sumber keamanan portal tersebut mengatakan pemimpin Hamas "tidak dapat dihubungi".
Sinwar bahkan tidak memberikan komentar mengenai tewasnya Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah dalam serangan udara Israel di Beirut pada 27 September.
Status Tak Tersentuh
Sebelumnya, Tentara Israel dilaporkan merilis sebuah foto yang menunjukkan foto Yahya Sinwar, dan sejumlah pemimpin gerakan Hamas dan Hizbullah yang telah diberi tanda "X".
Tanda "X" tersebut diindikasikan menandakan kalau mereka yang dilabeli tanda ini sudah berhasil dieliminasi oleh Israel.
Dalam publikasi itu, foto Yahya Sinwar, pemimpin Hamas dan arsitek “Operasi Banjir Al Aqsa” diberi tanda tanya oleh pihak militer Israel dalam sebuah pertemuan yang mereka gambarkan sebagai rapat asessment atau penilaian situasi.
Terkait foto yang dirilis IDF tersebut, Channel 12 Israel, media berbahasa Ibrani melaporkan, kalau Yahya Sinwar saat ini makin berstatus sebagai target yang 'tak tersentuh'
Laporan tersebut menyusul penilaian awal kalau Sinwar kemungkinan telah diserang oleh sejumlah operasi pasukan Israel dalam beberapa minggu terakhir.
Dijelaskan, yang dimaksud 'tak tersentuh' itu lantaran pada satu titik, Israel menerima “petunjuk berharga” tentang keberadaan Yahya Sinwar di terowongan-terowongan di Jalur Gaza.
"Tetapi setelah menilai situasinya; diputuskan untuk tidak melaksanakan operasi untuk membunuhnya (Siwar)," tulis laporan tersebut.