TRIBUNNEWS.COM - Belanda mulai mengirimkan jet tempur multiperan F-16 ke Angkatan Udara Ukraina.
Hal ini dikonfirmasi oleh Menteri Pertahanan Belanda Ruben Brekelmans selama kunjungan tertutup ke Kharkiv, Ukraina.
Meskipun menteri tersebut tidak menyebutkan jumlah pasti pesawat dalam pengiriman awal ini, ia menyebutkan 24 jet lainnya akan menyusul dalam beberapa bulan mendatang.
Sebelumnya, Belanda secara resmi menjanjikan seluruh armada F-16-nya sejumlah 42 pesawat.
Rencana untuk menyerahkan 18 jet tempur sekaligus dalam pengiriman pertama juga ditegaskan pada Desember 2023 oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, dikutip dari Defence Express.
Sebagai pengingat, beberapa jet ini dijadwalkan untuk pusat pelatihan di Rumania di mana pilot Ukraina akan dilatih untuk mengoperasikannya.
Meski begitu, bukan hanya jumlah pesawat yang memengaruhi medan perang, tetapi juga kemampuan mereka.
F-16 Belanda memiliki peralatan dan peningkatan khusus yang membedakannya dari jet yang sebelumnya diterima dari Denmark.
Meski demikian, bukan hanya jumlah unit tempur yang membuat perbedaan di medan perang, tetapi juga kemampuan mereka.
F-16 Belanda yang baru tiba memiliki peralatan dan peningkatan khusus yang membedakannya dari jet yang sebelumnya diterima dari Denmark.
Pertama-tama, semua F-16 yang dipasok ke Ukraina oleh Belanda, Denmark, Norwegia, dan Belgia dibuat antara akhir tahun 1970-an dan awal tahun 1990-an di Fokker di Belanda dan SABCA di Belgia.
Baca juga: Merana Pasukan Putin Gegara Zelensky Serang Kilang Minyak Rusia di Krimea, Rudal Kinzhal Diredam
Pada pertengahan tahun 2000-an, pesawat-pesawat tersebut telah menjalani Mid-Life Update (MLU), yang meningkatkannya ke standar M6.5.
Pembaruan ini mencakup pengintegrasian senjata berpemandu presisi untuk serangan darat dan penyempurnaan sistem kokpit, radar, dan perangkat lunak.
Namun, sebagian besar fungsi F-16 bergantung pada peralatan tambahan, khususnya pod eksternal.