Klaim itu juga menyakiti perasaan ratusan tentara yang bersiaga siang dan malam untuk memenuhi misi itu.
"Untuk melindungi negara Israel dari semua ancaman, untuk mencegah bahaya terhadap warga sipil dan tentara. Mengenai informasi tentang alasan keamanan, kami tidak bisa merinci kebijakan sistem pertahanan," kata juru bicara itu.
Dua tentara Israel tewas diserang drone dari Irak
Dua tentara Israel dan 24 lainnya terluka karena serangan drone dari milisi Irak pada Kamis (3/10/2024).
The Times of Israel melaporkan identitas kedua tentara itu adalah Sersan Daniel Aviv Haim Sofer (19) dari Batalian Ke-19 di Brigade Golan dan Kopral Tal Dror (19) dari Batalion Ke-13 Brigade Golan.
Menurut hasil penyelidikan IDF, ada dua drone berpeledak yang diluncurkan dari Irak.
Salah satunya ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara. Drone kedua menghantam pangkalan militer di Golan beberapa menit kemudian.
Baca juga: 726 Tentara Israel Tewas Selama 1 Tahun Perang di Gaza, 4.500 Luka-luka
Sirene berbunyi di beberapa pemukiman Golan ketika pesawat nirawak pertama memasuki langit Israel.
Akan tetapi, Israel gagal mendeteksi drone kedua sehingga alarm peringatan tidak diaktifkan. Tentara yang berada di pangkalan tak punya waktu untuk lari ke tempat perlindungan.
IDF terus menyelidiki penyebab sirene tak berbunyi ketika ada serangan.
Sebanyak 24 orang terluka dalam serangan itu. Dua tentara terluka parah, satu luka sedang, dan 21 luka ringan.
Kelompok perlawanan di Iran mengaku berada di balik serangan itu. Mereka mengklaim telah meluncurkan tiga drone yang menyasar tiga target di Israel utara.
Serangan tersebut menandai pertama kalinya serangan kelompok Israel berhasil menimbulkan korban jiwa di Israel.
(Tribunnews/Febri)