News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Tentara Israel di Golan Menangis, Takut Mandi Malam Hari, Tak Punya Perlindungan dari Drone Irak

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pecahan drone dari Irak yang menghantam Dataran Tinggi Golan (kiri) dan tentara Israel di Golan (kanan).

TRIBUNNEWS.COM – Tentara Israel di Dataran Tinggi Golan dilaporkan "menangis" karena tak punya perlindungan untuk menghadapi serangan pesawat nirawak atau drone yang datang dari Irak.

Mereka mengkritik pedas Pasukan Pertahanan Israel (IDF) yang tidak memberikan perlindungan memadai dari drone itu.

Media Israel bernama Walla menyoroti hal itu dalam artikelnya yang berjudul "Tangisan Tentara Israel di Golan: Kami Tak Punya Perlindungan dari Drone Irak".

Menurut para tentara Israel, hampir setiap malam mereka menerima peringatan atau instruksi sehingga harus begadang pada malam hari di tempat perlindungan. Gara-gara itu, mereka mengalami keletihan.

"Karena kemampuan penangkisan ancaman itu rendah. Jadi, mereka lebih suka kami berada di sini," kata salah satu tentara.

"Tetapi, kalian tak bisa tidur. Kami bangun pagi hari dan terus bekerja, tetapi semuanya lelah."

Bahkan, kata dia, beberapa tentara takut mandi pada malam hari karena bisa jadi ada alarm peringatan saat mandi.

"Bagi kami, tak jelas apa yang terjadi pada kebijakan penangkisan [serangan], tetapi kami paham bahwa itu adalah ancaman besar yang dihadapi IDF."

Beberapa kebakaran terjadi di Golan selatan menyusul jatuhnya roket Hizbullah. (Twitter)

Dia menyebut kebijakan menyiagakan tentara Israel di area itu setiap malam karena tidak ada respons adalah tindakan berlebihan.

"Kami berharap mereka setidaknya memperbaiki kondisi perlindungan. Kami memperkirakan bahwa kami sudah mencapai kebijakan pertahanan seperti itu karena tidak ada peringatan dari Kibbutz Marom Golan (delapan hari lalu) dan sebuah drone jatuh di sana," katanya menjelaskan.

Narasumber militer Israel mengatakan pihaknya kini berupaya menguatkan keberadaan pesawat di area itu guna mengatasi permasalahan tersebut.

Baca juga: Terowongan Hizbullah Tembus ke Wilayah Israel, Pemukim Zionis Sudah Tahu, tapi Dianggap Berkhayal

"Sudah jelas bahwa banyak yang harus diselesaikan untuk mengatasi masalah itu," lanjutnya.

Juru bicara IDF buka suara menanggapi keluhan di atas.

Menurut dia, klaim Angkatan Udara Israel tidak bertanggung jawab dalam misi melindungi langit Israel adalah kalim yang tak berdasar.

Klaim itu juga menyakiti perasaan ratusan tentara yang bersiaga siang dan malam untuk memenuhi misi itu.

"Untuk melindungi negara Israel dari semua ancaman, untuk mencegah bahaya terhadap warga sipil dan tentara. Mengenai informasi tentang alasan keamanan, kami tidak bisa merinci kebijakan sistem pertahanan," kata juru bicara itu.

Dua tentara Israel tewas diserang drone dari Irak

Dua tentara Israel dan 24 lainnya terluka karena serangan drone dari milisi Irak pada Kamis (3/10/2024).

The Times of Israel melaporkan identitas kedua tentara itu adalah Sersan Daniel Aviv Haim Sofer (19) dari Batalian Ke-19 di Brigade Golan dan Kopral Tal Dror (19) dari Batalion Ke-13 Brigade Golan.

Menurut hasil penyelidikan IDF, ada dua drone berpeledak yang diluncurkan dari Irak.

Salah satunya ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara. Drone kedua menghantam pangkalan militer di Golan beberapa menit kemudian.

Baca juga:  726 Tentara Israel Tewas Selama 1 Tahun Perang di Gaza, 4.500 Luka-luka

Sirene berbunyi di beberapa pemukiman Golan ketika pesawat nirawak pertama memasuki langit Israel.

Akan tetapi, Israel gagal mendeteksi drone kedua sehingga alarm peringatan tidak diaktifkan. Tentara yang berada di pangkalan tak punya waktu untuk lari ke tempat perlindungan.

IDF terus menyelidiki penyebab sirene tak berbunyi ketika ada serangan.

Sebanyak 24 orang terluka dalam serangan itu. Dua tentara terluka parah, satu luka sedang, dan 21 luka ringan.

Kelompok perlawanan di Iran mengaku berada di balik serangan itu. Mereka mengklaim telah meluncurkan tiga drone yang menyasar tiga target di Israel utara.

Serangan tersebut menandai pertama kalinya serangan kelompok Israel berhasil menimbulkan korban jiwa di Israel.

(Tribunnews/Febri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini