News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Reaksi Indonesia, AS, Italia, Prancis, Spanyol atas Serangan Israel Terhadap UNIFIL, 2 TNI Terluka

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Di tengah meningkatnya eskalasi konflik Israel dan Palestina, ratusan personel Satuan Tugas (Satgas) FHQSU (Force Headquarters Support Unit) XXVI-O1 Kontingen Garuda UNIFIL mengelar latihan rencana kontijensi untuk meningkatkan kesiapsiagaan, bertempat di Soedirman Camp Naqura, Minggu (29/11/23). Semenjak pecahnya konflik bersenjata antara tentara Israel dan Hamas Palestina, wilayah Lebanon ikut memanas menyusul bergabungnya tentara Hizbullah Lebanon dalam konflik Israel-Hamas. Hal ini menyebabkan wilayah Naqoura yang menjadi lokasi Markas UNIFIL dan Soedirman Camp ikut terdampak. (Puspen TNI/Tribunnews)

TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon atau UNIFIL mengatakan pada hari Kamis (10/10/2024) bahwa dua pasukan terluka buntut tembakan Israel.

Insiden ini bermula saat sebuah tank Israel menembaki menara pengawas di markas besar UNIFIL di daerah perbatasan Naqoura, yang menyebabkan dua pasukan tersebut terjatuh, mengutip Al Jazeera.

UNIFIL mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa setiap serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian merupakan pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional.

Dilaporkan secara terpisah, dua pasukan UNIFIL yang terluka itu ternyata personel dari Indonesia.

Dalam sebuah pernyataan di kemlu.go.id, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri, mengecam keras serangan tersebut.

Kedua personil tersebut segera memperoleh perawatan di rumah sakit terdekat dan saat ini dalam kondisi stabil.

Indonesia mengingatkan IDF mengenai pentingnya penghormatan terhadap pasukan dan properti UNIFIL dan memastikan keselamatan dan keamanan personil UNIFIL.  

Indonesia juga menegaskan serangan apapun terhadap peacekeepers adalah pelanggaran berat hukum humaniter internasional dan resolusi DK PBB 1701 sebagai dasar mandat UNIFIL. 

Di tengah meningkatnya eskalasi konflik Israel dan Palestina, ratusan personel Satuan Tugas (Satgas) FHQSU (Force Headquarters Support Unit) XXVI-O1 Kontingen Garuda UNIFIL mengelar latihan rencana kontijensi untuk meningkatkan kesiapsiagaan, bertempat di Soedirman Camp Naqura, Minggu (29/11/23). Semenjak pecahnya konflik bersenjata antara tentara Israel dan Hamas Palestina, wilayah Lebanon ikut memanas menyusul bergabungnya tentara Hizbullah Lebanon dalam konflik Israel-Hamas. Hal ini menyebabkan wilayah Naqoura yang menjadi lokasi Markas UNIFIL dan Soedirman Camp ikut terdampak. (Puspen TNI/Tribunnews) (Puspen TNI/Puspen TNI)

Berikut reaksi pihak-pihak lain atas serangan ini, mengutip Al Jazeera.

PBB

Jean-Pierre Lacroix, wakil sekretaris jenderal PBB untuk operasi perdamaian, mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa keselamatan dan keamanan pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon semakin terancam.

Ia mengatakan bahwa kegiatan operasional hampir terhenti sejak 23 September, ketika Israel melancarkan gelombang serangan terhadap benteng pertahanan Hizbullah di Lebanon.

Baca juga: Mengenal UNIFIL: Pasukan Penjaga Perdamaian di Lebanon, Indonesia Kontributor Pasukan Terbanyak

“Pasukan penjaga perdamaian telah 'terkurung' di pangkalan mereka dengan periode waktu yang signifikan di tempat perlindungan,” katanya.

“UNIFIL diberi mandat untuk mendukung penerapan resolusi 1701, tetapi kami harus menegaskan bahwa pihak-pihak itu sendiri yang harus menerapkan ketentuan resolusi ini."

Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 memberi UNIFIL mandat untuk membantu tentara Lebanon menjaga wilayah perbatasan selatannya dengan Israel bebas dari senjata atau personel bersenjata selain dari negara Lebanon.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini