News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Sebut Ada Tentara Korut Berjuang Untuk Putin Hoaks, Media Barat Beritakani Keberadaannya

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pasukan Korea Utara

 

TRIBUNNEWS.COM -- Keberadaan tentaraKorea Utara dalam perang Rusia-Ukraina semakin santer.

Apalagi setelah tersiar kabar bahwa enam orang perwira dan sejumlah prajurit lainnya tewas dalam sebuah serangan di wilayah Donetsk beberapa waktu lalu.

Menanggapi hak itu, Rusia membantah keberadaan prajurit Kim Jong Un yang bekerja untuk Rusia di Ukraina.

Baca juga: Kapok Pasukan Putin Rugi karena Tentara Rusia Pakai Senjata Kimia, Ukraina Gunakan Perlindungan CBRN

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa kabar pasukan Pyongyang di Donbass berjuang untuk Rusia adalah Hoaks alias berita bohong.

"Ini tampak seperti tipuan lain," jawab Peskov dikutip dari Russia Today.

Peskov menjelaskan, berdasar Perjanjian Kemitraan Komprehensif, yang ditandatangani pada bulan Juni selama kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Pyongyang, berfungsi untuk menggantikan sejumlah perjanjian sebelumnya antara Rusia dan Korea Utara. 

Perjanjian ini juga memuat klausul tentang pemberian bantuan militer bersama, tetapi hanya jika terjadi serangan terhadap salah satu pihak.

Namun Menteri Pertahanan Korea Selatan Kim Yong-hyun menyebut bahwa perjanjian tersebut memungkinkan Korut mengirim pasukannya ke Rusia.

Ia mengklaim pengerahan semacam itu "sangat mungkin" dan menyatakan bahwa beberapa tentara Korea Utara mungkin telah tewas dalam konflik Ukraina.

Baca juga: Ukraina Gunakan Senjata Kimia yang Dipasok Barat, Rusia Klaim Punya Bukti Kuat

Sementara media asal Inggris The Guardian mengungkapkan bahwa para teknisi Korut telah dikerahkan ke Rusia dalam kaitannya dengan penggunaan rudal dari Korut.

Media tersebut mengungkapkan beberapa dari mereka telah tewas dalam sebuah serangan prajurit Ukraina di Donetsk pekan lalu.

Kepala Badan Intelijen Ukraina Kyryllo Budanov mengatakan, setidaknya enam perwira Korea Utara tewas dalam serangan yang menewaskan sekitar 20 pasukan di pihak Rusia.

Media asal Ukraina, Strana mengungkapkan, unit-unit teknik Korea Utara dapat tiba di Ukraina untuk membantu Rusia "mengatasi kebuntuan perang."

Ekonom Ukraina Alexey Kushch di halaman Facebook-nya mengatakan militer DPRK telah lama mampu membangun benteng bawah tanah dan menggali terowongan. Dan mereka akan dapat menggali di bawah posisi Ukraina.

Pembangunan fasilitas bawah tanah dan komunikasi merupakan salah satu keterampilan utama DPRK selama Perang Korea. 

Untuk melindungi diri dari serangan udara AS, Korea Utara memindahkan gudang militer, senjata kaliber kecil, dan barak ke bawah tanah. 

Korea Utara juga membangun sistem lintasan sepanjang 500 kilometer di antara gudang-gudang tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini