News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Wafiq Safa, Pemimpin Hizbullah Selamat dari Upaya Pembunuhan Israel di Beirut

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wafiq Safa, salah satu pemimpin senior Hizbullah yang menjadi target pembunuhan oleh Israel di Beirut, Lebanon pada Kamis (10/10/2024) malam. Ia dikabarkan selamat dari serangan tersebut.

TRIBUNNEWS.COM - Wafiq Safa, salah satu pemimpin senior Hizbullah dikabarkan selamat dari upaya pembunuhan oleh Israel di Kota Beirut, Lebanon pada Kamis (10/10/2024) malam.

Israel menyerang kota Beirut dengan menargetkan wilayah Ras Al-Nabaa dan Al-Nuwairi pada Kamis malam, di mana sebagian besar bangunan runtuh akibat serangan itu.

Wafiq Safa disebut sebagai target Israel dalam tiga serangan berturut-turut di lokasi tersebut, menurut tiga sumber keamanan kepada Reuters.

"Sasaran salah satu penggerebekan tersebut adalah petugas koordinasi dan penghubung partai (Hizbullah), Wafiq Safa," lapor media Israel, Channel12 Israel, pada Kamis.

Serangan tersebut membunuh sedikitnya 22 orang dan melukai 117 orang, menurut laporan Kementerian Kesehatan Lebanon, yang mengatakan bahwa jumlah tersebut mungkin akan meningkat.

"Musuh Israel melancarkan serangan di Beirut, menargetkan sebuah gedung di dekat kompleks Khatam al-Anbiya di Al-Nuwairi, dengan serangan lain menargetkan daerah Ras al-Nabaa di dekat gedung al-Amiliyah," kata Kantor Berita Nasional Lebanon, pada Kamis.

Sebelumnya, tentara Israel (IDF) meluncurkan serangan udara skala besar ke Lebanon selatan sejak Senin (23/9/2024).

Pada Selasa (1/10/2024), IDF mengumumkan memulai serangan darat terbatas ke beberapa titik perbatasan Lebanon selatan, seperti diberitakan Al Arabiya.

Rentetan serangan udara Israel membunuh pemimpin Hizbullah, Sekretaris Jenderal Hassan Nasrallah di Distrik Dahiya, pinggiran Beirut, Lebanon pada Jumat (27/9/2024). 

Sejak 8 Oktober 2023, Hizbullah mendukung perlawanan Palestina, Hamas, di Jalur Gaza dan terlibat pertempuran dengan Israel di perbatasan Lebanon selatan dan Israel utara, Palestina yang diduduki.

Hizbullah bersumpah akan berhenti menyerang Israel jika Israel dan Hamas mencapai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza.

Baca juga: 90 Roket Ditembakkan dari Lebanon dalam Waktu 10 Menit, Militer Israel Akui Korban Mulai Menumpuk

Jumlah Korban di Jalur Gaza

Saat ini, Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 42.065 jiwa dan 97.886 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Kamis (10/10/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Anadolu Agency.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.

Israel mengklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini