TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat mengerahkan salah satu sistem pertahanan rudal paling canggih, Terminal High Altitude Area Defense (THAAD), bersama dengan 100 tentaranya ke Israel.
Mengutip Al Jazeera, kepala Pentagon Lloyd Austin menyebut pengerahan THAAD adalah untuk membantu meningkatkan pertahanan udara Israel.
Namun, apa itu THAAD dan seperti apa kecanggihannya?
Berikut ulasannya, seperti dikutip dari NDTV dan CNN International.
Apa Itu THAAD?
THAAD adalah sistem pertahanan rudal canggih yang dirancang untuk melawan ancaman rudal balistik jarak pendek dan menengah.
THAAD adalah satu-satunya sistem AS yang mampu mencegat target di dalam dan luar atmosfer.
THAAD mengalami penyempurnaan berkelanjutan untuk meningkatkan efektivitasnya terhadap ancaman yang terus berkembang.
Bagaimana cara kerja THAAD?
THAAD dirancang untuk mencegat rudal balistik yang datang pada "fase terminal" penerbangannya, atau tahap akhir sebelum rudal menghantam.
Sistem ini dapat menargetkan rudal baik di dalam maupun di luar atmosfer (endoatmosferik dan eksoatmosferik).
THAAD bertahan terhadap rudal balistik jarak pendek dan menengah, sehingga sangat mudah beradaptasi dengan berbagai jenis ancaman rudal.
Fitur unik dari sistem ini adalah tidak membawa hulu ledak.
Baca juga: AS Kirim Alat Penangkis Rudal THAAD ke Israel Dalih Antisipasi Serangan Iran
Sebaliknya, sistem ini menghancurkan target menggunakan energi kinetik, yang berarti sistem ini menghantam rudal yang datang dengan kekuatan alih-alih meledakkan hulu ledak.
Komponen THAAD
THAAD terdiri dari empat elemen utama, yakni:
- Pencegat: Menghancurkan rudal yang datang menggunakan kekuatan tumbukan.
- Kendaraan peluncur: Truk bergerak yang membawa dan meluncurkan pencegat.
- Radar: yang melacak dan mendeteksi ancaman dari jarak 870 hingga 3.000 km.
- Sistem kendali tembakan: Mengkoordinasikan peluncuran dan penargetan pencegat.
Baterai THAAD standar mencakup enam peluncur yang dipasang di truk, masing-masing membawa hingga delapan pencegat, beserta peralatan radar dan radio.