News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Berdalih demi Kepentingan Nasional, Israel Akan Balas Serangan Rudal Iran, Pertimbangkan Pendapat AS

Penulis: Nuryanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Israel akan membalas serangan rudal Iran, dan mengklaim itu demi kepentingan nasionalnya sendiri.

TRIBUNNEWS.COM - Israel memutuskan akan bertindak melawan serangan rudal Iran berdasarkan "kepentingan nasionalnya sendiri".

Hal ini sebagaimana disampaikan kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, Selasa (15/10/2024).

Iran meluncurkan sekitar 200 rudal ke Israel pada 1 Oktober 2024 lalu, sebagai balasan atas serangan Israel di Beirut yang menewaskan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dan jenderal Iran Abbas Nilforoushan.

Kini, dalam keputusannya, Israel mengaku juga akan mempertimbangkan pendapat Amerika Serikat (AS).

Presiden AS Joe Biden diketahui telah memperingatkan Israel agar tidak menyerang fasilitas nuklir atau minyak Iran.

Peringatan Joe Biden itu untuk menghindari eskalasi regional lebih lanjut dan di tengah kekhawatiran atas harga energi global.

“Kami mendengarkan pendapat Amerika Serikat, tetapi kami akan membuat keputusan akhir berdasarkan kepentingan nasional kami,” kata kantor Netanyahu tersebut, Selasa, dilansir Arab News.

Pernyataan itu menyusul laporan Washington Post, yang mengutip pejabat AS yang tidak disebutkan namanya, Netanyahu telah meyakinkan Gedung Putih bahwa serangan balasan apa pun akan terbatas pada lokasi militer.

The Wall Street Journal, yang juga mengutip pejabat AS yang anonim, mengatakan jaminan itu disampaikan melalui panggilan telepon minggu lalu antara Netanyahu dan Biden, serta dalam percakapan antara Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dan mitranya dari Israel, Yoav Gallant.

"Rencana tersebut disambut dengan rasa lega di Washington,” demikian dilaporkan Washington Post.

Ancaman Iran

Sementara itu, Iran akan menargetkan instalasi energi dan gas Israel jika negara Zionis itu menyerangnya.

Baca juga: Bisnis Seret, Israel Curhat Ditinggal Para Turis Buntut Serangan Rudal Hizbullah

Hal tersebut disampaikan kantor berita semi-resmi Iran SNN, yang mengutip wakil komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, Ali Fadavi.

Sebelumnya, Israel telah berjanji akan membalas serangan Iran tersebut.

“Jika penjajah melakukan kesalahan seperti itu, kami akan menargetkan semua sumber energi, instalasi, dan semua kilang serta ladang gas mereka,” kata Fadavi, Jumat (4/10/2024), dikutip dari Al Jazeera.

Iran menggambarkan serangan terhadap Israel sebagai tindakan defensif dan semata-mata ditujukan pada fasilitas militernya.

Kantor berita pemerintah Iran mengatakan tiga pangkalan militer Israel telah menjadi sasaran.

Teheran mengatakan, serangannya itu merupakan respons terhadap pembunuhan para pemimpin militan oleh Israel dan agresi di Lebanon terhadap Hizbullah dan di Gaza.

Iran sebelumnya telah mengancam akan memberi tanggapan yang lebih kuat jika Israel kembali melancarkan serangannya.

"Tindakan kami akan dihentikan kecuali jika rezim Israel memutuskan untuk melakukan pembalasan lebih lanjut."

"Dalam skenario itu, respons kami akan lebih kuat dan lebih dahsyat," kata Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi, Rabu, masih dari Arab News.

Baca juga: Israel: Ada Markas Unit Radwan Hizbullah di Terowongan Sepanjang 800 Meter

Lokasi serangan udara Israel terhadap bangunan tempat tinggal, tempat para anggota senior Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran dan Hizbullah Lebanon bertemu, di pinggiran kota Mazzeh di pinggiran barat ibu kota Suriah, Damaskus, pada 8 Oktober 2024. (AFP/-)

Update Perang Israel-Hamas

Setidaknya 45 warga Palestina tewas dalam gelombang serangan terbaru Israel di Gaza saat pengepungan Israel di wilayah utara berlanjut dengan tentara menanam tong-tong berisi bahan peledak untuk meledakkan rumah-rumah.

Pada hari ke-11 invasi daratnya ke Gaza utara, tentara Israel melancarkan serangan besar terhadap lingkungan al-Faluja di kamp pengungsi Jabalia yang terkepung.

Pasukan penjaga perdamaian PBB akan tetap berada di posisi mereka di Lebanon selatan, kata kepala misi, setelah pasukan dari UNIFIL terluka akibat serangan Israel.

Setidaknya 21 orang tewas dalam serangan udara Israel di desa Aitou yang sebagian besar penduduknya beragama Kristen di Lebanon utara.

Sebanyak 29 orang tewas dalam gelombang serangan terbaru Israel di Gaza, termasuk Khan Younis dan Kota Gaza, saat pengepungan Israel di Gaza utara  berlanjut, yang menjebak sekitar 400.000 warga Palestina.

TV Iran menayangkan rekaman komandan Pasukan Quds IRGC Esmail Qaani menghadiri upacara pemakaman Brigadir Jenderal IRGC Abbas Nilforoushan di Teheran, mengakhiri spekulasi tentang kondisi dan keberadaannya.

UNICEF menyerukan diakhirinya segera “kekerasan memalukan terhadap anak-anak” di Gaza, dan mengatakan serangan Israel yang terus berlanjut terhadap kamp-kamp pengungsi dan fasilitas medis “harus mengejutkan dunia sampai ke akar-akarnya”.

Australia telah menjatuhkan sanksi terhadap “lima orang Iran yang berkontribusi terhadap program rudal Iran” setelah serangan Teheran terhadap Israel pada tanggal 1 Oktober.

Baca juga: Israel Dihancurkan 12 Ribu Militan Tambahan dalam 2 Tahun, Janji Dokumen Komando Hamas yang Disita 

Ribuan warga Kuba, yang dipimpin oleh Presiden Miguel Diaz-Canel dan para pemimpin lain dari pulau yang diperintah komunis itu, berbaris di Havana untuk menyatakan solidaritas dengan warga Palestina di Gaza dan mengecam operasi militer Israel.

Perwakilan Demokrat AS Ilhan Omar mengatakan "genosida jahat Israel harus diakhiri", saat ia menuduh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu "melakukan pelanggaran hak asasi manusia berulang kali".

Pasukan Israel telah melancarkan beberapa serangan di Lembah Bekaa di Lebanon timur.

Sebagai tanggapan, kelompok Lebanon Hizbullah mengatakan pasukannya menargetkan pasukan Israel yang beroperasi dengan Lebanon dan ditempatkan di Israel utara dekat perbatasan.

Di Gaza, setidaknya 42.289 orang tewas dan 98.684 orang terluka akibat serangan Israel sejak Oktober 2023.

Setidaknya 1.139 orang tewas dalam serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, dan lebih dari 200 orang ditawan.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini