Szijjarto mengatakan risiko-risiko di atas bisa ditiadakan jika konflik bersenjata di Ukraina diakhiri dengan penyelesaian secara damai.
Menurutnya, masyarakat internasional harus lebih memperhatikan cara mencari solusi diplomatik karena tidak ada solusi di medan perang.
Seperti Szijjarto, Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban sebelumnya pernah berkata Ukraina tak akan mampu menang di medan tempur. Oleh karena itu, dia meminta Ukraina untuk bernegosiasi saja.
Adapun setelah konferensi di Washington D.C., Amerika Serikat (AS), para pemimpin NATO dalam pernyataan bersama menyebutkan bahwa NATO akan terus mendukung Ukraina menjadi anggota NATO.
Kata mereka, Ukraina akan segera diundang bergabung jika negara bekas Uni Soviet itu sudah memenuhi persyaratan ekonomi, keamanan, reformasi demokrasi, dan seluruh anggota menyetujuinya.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kembali meminta negara-negara NATO akan mengizinkan senjata kiriman NATO boleh digunakan untuk menyerang target yang berada di dalam wilayah Rusia.
Sejauh ini AS dan negara NATO lainnya masih menolak permintaan Zelensky.
(Tribunnews/Febri)