News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Muncul Penyebab Tragedi 7 Oktober 2023 Pemantik Hamas Serang Israel, Perjanjian Abraham Disebut

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang petempur Hamas dalam jaringan terowongan yang menjadi infrastruktur utama milisi perlawanan menghadapi keunggulan pasukan Israel dalam perang Gaza. Perjanjian Abraham disebut-sebut menjadi faktor penyebab serangan Hamas 7 Oktober menewaskan 1.200 lebih warga Israel

Ramaswamy mengaitkan berbagai krisis di seluruh dunia dengan “kepemimpinan lemah” pemerintahan Biden-Harris.  (TERKAIT: Pasukan Israel Selamatkan Empat Sandera dari Gaza, Kata IDF)

“Kamala Harris, menurut pendapatnya sendiri, memang mengakui keputusan-keputusan itu sebagai orang terakhir yang hadir di ruangan ketika keputusan-keputusan itu dibuat. Dan saya pikir banyak dari bencana kebijakan luar negeri ini — ya, termasuk ketidakstabilan di Timur Tengah — dapat ditelusuri kembali ke kelemahan pengambilan keputusan itu,” kata Ramaswamy. “Dan itulah mengapa saya pikir Donald Trump, jika Anda akan memilih di antara orang-orang yang mencalonkan diri sebagai presiden AS, siapa yang akan menjauhkan kita dari Perang Dunia III, saya pikir Donald Trump adalah jawaban yang benar untuk pertanyaan itu.”

Dokumen Komando Hamas

Anggota Brigade Al Qassam, sayap militer gerakan pembebasan Palestina, Hamas. Qassam dilaporkan memulihkan kekuatannya dengan membentuk jaringan milisi baru di wilayah-wilayah di Jalur Gaza yang ditinggalkan pasukan Israel saat fokus berperang di front utara guna memukul mundur gerakan Perlawanan Lebanon, Hizbullah. (khaberni)

Bertahun-tahun sebelum Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober 2023 dan memulai perang terbaru di wilayah tersebut, kelompok militan Palestina merencanakan serangan lain.

Termasuk skema untuk meledakkan gedung pencakar langit di Tel Aviv sambil meminta Iran untuk membantu dalam pertempurannya melawan pasukan Benjamin Netanyahu.

Hal ini terkuak berdasarkan isi dokumen yang ditemukan oleh pasukan Israel di Jalur Gaza, Washington Post melaporkan.

Dokumen yang disita dari pusat komando Hamas mengungkap rencana serangan menggunakan kereta api, kapal, dan bahkan kereta perang yang ditarik kuda, menurut surat kabar tersebut.

Dokumen setebal 59 halaman tersebut mencakup presentasi bergambar yang merinci kemungkinan opsi untuk serangan serta surat dari Hamas kepada para pemimpin tertinggi Iran pada tahun 2021.

Isi permintaannya yakni meminta dana dan pelatihan ratusan juta dolar untuk 12.000 pejuang Hamas tambahan.

"Hamas sangat bertekad untuk menghapus Israel dan orang-orang Yahudi dari peta sehingga berhasil menyeret Iran ke dalam konflik langsung — dalam kondisi yang tidak dipersiapkan Iran," kata seorang pejabat keamanan Israel yang telah meninjau surat-surat dan dokumen perencanaan kepada Post.

Pejabat itu berbicara dengan syarat anonim untuk membahas dokumen-dokumen sensitif yang disita oleh pasukan Israel di Gaza.

Langkah untuk merilis dokumen tersebut dilakukan karena Israel mungkin akan melakukan tindakan balasan terhadap Iran setelah Republik Islam itu meluncurkan hampir 200 rudal pada tanggal 1 Oktober sebagai tanggapan atas terbunuhnya Hasan Nasrallah, pemimpin kelompok militan Hizbullah di Lebanon. 

Dalam surat yang ditulis pada tahun 2021, pemimpin Hamas di Gaza, Yahya Sinwar, memohon kepada beberapa pejabat senior Iran, termasuk pemimpin tertinggi negara itu, Ali Khamenei, untuk dukungan keuangan dan militer tambahan, dan berjanji dapat menghancurkan Israel sepenuhnya dalam dua tahun.

"Kami berjanji kepada Anda bahwa kami tidak akan menyia-nyiakan satu menit atau satu sen pun kecuali hal itu membawa kami menuju tercapainya tujuan suci ini," demikian bunyi surat tertanggal Juni 2021 yang tampaknya ditandatangani oleh Sinwar dan lima pejabat Hamas lainnya.

Tanggapan Iran?

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei (X/Ayatollah Ali Khamenei/@khamenei_ir)

Iran awalnya menolak untuk terlibat langsung dalam perang antara Hamas dan Israel setelah 7 Oktober.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini