News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres Amerika Serikat

Capres Partai Demokrat Amerika, Kamala Harris Janjikan Reformasi Ganja

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kamala Harris berbicara di Konvensi Nasional Federasi Guru Amerika di Houston, Texas, 25 Juli 2024. Calon Presiden (Capres) Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat, Kamala Harris berjanji untuk mendekriminalisasi marijuana dan mereformasi kepolisian.

Ditanya tentang bagaimana ia akan mengekang kebrutalan polisi dan pembunuhan terhadap pria kulit hitam, Harris mengatakan ia akan berupaya untuk meloloskan Undang-Undang Kepolisian George Floyd, yang terhenti di Kongres pada tahun 2021.

Charlamagne membalas bahwa Harris mungkin tidak bisa mendapatkan suara, merujuk pada Kongres AS yang terbagi tajam, dan bertanya mengapa dia harus memaksakan hal itu.

"Saya tidak setuju dengan pendekatan itu," kata Harris, seraya menambahkan bahwa butuh banyak kerja keras untuk meloloskan hak pilih dan undang-undang lainnya melalui Kongres dan bahwa dia akan membantu memilih legislator yang akan mendukungnya.

Dia menolak menjawab secara langsung apakah menurutnya Jaksa Agung Merrick Garland seharusnya memenjarakan Trump atas perannya dalam serangan di Gedung Capitol AS pada 6 Januari 2021.

"Saya pikir pengadilan harus menanganinya," katanya.

"Saya akan menanganinya pada bulan November."

Biden menerima sekitar 80 persen suara pria kulit hitam pada tahun 2020.

Keunggulan Harris atas Trump telah menyempit dalam beberapa hari terakhir, menurut beberapa jajak pendapat.

Keunggulannya tetap stabil pada 3 poin dalam jajak pendapat Reuters/Ipsos nasional terbaru dan jajak pendapat negara bagian medan tempur lainnya menunjukkan keduanya bersaing ketat.

Harris telah melakukan liputan media secara langsung, berbicara dengan para pembawa acara komedi, acara bincang-bincang, dan podcast.

Jika terpilih, Harris akan menjadi wanita pertama dan orang keturunan Asia pertama yang memegang jabatan tersebut, sekaligus presiden kulit hitam kedua.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini