Pasca-Kematian Sinwar, Israel Makin Sebal ke Sekjen PBB, China Serukan Gencatan Senjata, Rusia Cemas Gaza Kian Terbantai
TRIBUNNEWS.COM - Israel tampaknya makin membenci sosok Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres setelah mengumumkan pembunuhan musuh nomor satu mereka, pemimpin gerakan pembebasan Palestina di Jalur Gaza, Yahya Sinwar.
Kebencian Israel ini tergambar dari komentar Menteri Luar Negeri Israel Yisrael Katz yang menuduh Guterres sebagai pemimpin apa yang disebutnya sebagai “agenda anti-Israel dan anti-Yahudi,”.
“Kami akan terus menganggapnya sebagai orang yang tidak diinginkan (persone non grata),” kata Yisrael Katz, dilansir Anews, Jumat (18/10/2024).
Baca juga: Israel Usir Sekjen PBB Karena Tak Kutuk Serangan Iran: Menyatakan Sebagai Persona Non Grata
Kebencian Israel ke Gutteres ini karena Sekjen PBB tersebut dinilai 'tidak ikut bergembira' atas kematian Sinwar.
"Guterres tidak menyambut baik likuidasi pemimpin Hamas Yahya Sinwar dan tidak menganggap Hamas sebagai organisasi teroris setelah 7 Oktober,” katanya.
Kebencian Israel juga tergambar dari pernyataan Duta Besar Israel untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Gilad Erdan yang mengecam Gutteres atas sebuah posting di X/Twitter di mana Gutteres merujuk pada krisis kemanusiaan di Gaza sebagai "tidak dapat ditoleransi" tak lama setelah pengumuman pada Kamis tentang pembunuhan Yahya Sinwar oleh IDF.
"Khawatir dengan temuan laporan IPC hari ini bahwa pengungsian yang tinggi dan pembatasan arus bantuan kemanusiaan berarti orang-orang di Gaza menghadapi tingkat kelaparan yang sangat besar," tulis Gutteres.
“Anda adalah figur publik yang paling tidak relevan dan tidak peduli di muka bumi,” jawab Erdan dalam unggahan tersebut.
Baca juga: Dari Yahya Ayyash hingga Yahya Sinwar: Sejarah Pembunuhan Pemimpin Hamas oleh Israel
China Serukan Gencatan Senjata
Adapun China, pada hari Jumat, menegaskan kembali seruan untuk immediate“kemajuan segera” di Gaza, sehari setelah Israel mengklaim kematian Yahya Sinwar.
“Prioritas yang mendesak adalah untuk segera mencapai gencatan senjata di Gaza, melindungi warga sipil, memastikan bantuan kemanusiaan dan menghindari eskalasi lebih lanjut dari konflik dan konfrontasi,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning kepada wartawan di Beijing.
Mao bereaksi terhadap klaim yang dibuat oleh Israel bahwa kepala biro politik Hamas Sinwar tewas di Gaza pada hari Rabu, media pemerintah China melaporkan.
Tentara Israel mengklaim bahwa tubuh Sinwar ditemukan setelah daerah itu digeledah pada hari Kamis.