Terpilih sebagai presiden Hamas di Gaza pada tahun 2017 dan terpilih kembali pada tahun 2021, Sinwar memainkan peran penting dalam mengoordinasikan strategi militer dan politik dalam gerakan tersebut.
Ia terlibat dalam operasi militer yang signifikan, termasuk Perang Gaza 2014, di mana ia mengevaluasi kinerja komandan lapangan dan menerapkan perubahan kepemimpinan yang diperlukan.
Sinwar ditunjuk sebagai kepala negosiasi terkait tahanan 'Israel' yang ditahan Hamas dan menjadi target utama upaya pembunuhan Israel karena perannya yang berpengaruh dalam organisasi tersebut.
Meningkatnya eskalasi konflik baru-baru ini hanya meningkatkan perannya dalam agresi yang sedang berlangsung.
Sebagai seorang pemimpin, Sinwar telah ditandai dengan pendiriannya yang tegas terhadap Pendudukan Israel dan terus menggalang dukungan bagi Hamas di tengah tantangan yang sedang berlangsung, menandainya sebagai tokoh kunci dalam lanskap geopolitik saat ini.