Namun hingga saat ini, klaim Israel belum dikonfirmasi oleh Hamas.
Israel menuduh Sinwar mendalangi serangan 7 Oktober, serangan paling mematikan dalam sejarah Israel, dan telah memburunya sejak dimulainya perang Gaza.
Sementara Sinwar dipilih sebagai kepala politik Hamas Agustus lalu, menggantikan Ismail Haniyeh.
Pemilihan Sinwar sebagai pemimpin tertinggi kelompok perlawanan mencerminkan sejarahnya dengan Hamas.
Ia telah menjabat sebagai pejabat tinggi Hamas di Gaza selama dua periode berturut-turut, dikutip dari Anadolu Anjansi.
Awal mula Sinwar menjabat sebagai pejabat tinggi Hamas yaitu pada tahun 2017.
Kemudian Sinwar kembali terpilih menjadi pejabat tinggi Hamas pada tahun 2021.
(Tribunnews.com/ Chrysnha, Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Hamas dan Yahya Sinwar