TRIBUNNEWS.COM – Pemimpin Hamas Yahya Sinwar dinyatakan tewas setelah terlibat baku tembak dengan militer Israel di reruntuhan rumah kawasan Tal as-Sultan, sebuah daerah di Rafah Jalur Gaza selatan.
Tewasnya Yahya Sinwar, orang nomor satu Hamas diungkap langsung oleh Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz, Kamis (17/10/2024).
"Pembunuh massal Yahya Sinwar, yang bertanggung jawab atas pembantaian dan kekejaman pada 7 Oktober, telah dihabisi hari ini oleh tentara IDF [Pasukan Pertahanan Israel]," kata Katz mengutip dari Deutsche Welle.
Kematian Sinwar juga dikonfirmasi Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel Daniel Hagari lewat sebuah unggahan video singkat yang berhasil diambil militer IDF.
Hagari, menuturkan pasukannya sempat terlibat baku tembak dengan tiga pejuang Hamas saat berpatroli di kawasan Tal as-Sultan.
Pengejaran yang dilakukan membuat tiga pejuang Hamas itu terpisah. Tak lama dari itu drone IDF mengidentifikasi sosok bersyal yang dicurigai sebagai Sinwar tampak duduk di sebuah kursi berdebu yang dulunya merupakan ruang tamu.
Sempat Selamatkan Diri Dari Incaran IDF
Sinwar terlihat menatap langsung ke arah drone itu, mengintip melalui celah kecil pada balutan yang membungkus wajahnya, dengan tangan kanannya terluka oleh peluru.
Sinwar yang terduduk lemas berupaya menyelamatkan diri dari kejaran drone Israel, ia terlihat melemparkan sebuah tongkat dari tangan kirinya ke arah drone.
Tak lama dari itu rekaman berakhir, dan pasukan Israel yang menyerang gedung itu beberapa saat kemudian.
"Sinwar, yang terluka di tangannya akibat tembakan, dapat terlihat di sini dengan wajah tertutup, di saat-saat terakhirnya, melemparkan papan kayu ke arah drone,” jelas Hagari kepada Jerusalem Post.
"Kami menemukannya dengan rompi, pistol, dan 40.000 shekel. Dia sedang melarikan diri, dan pasukan kami menghabisinya." Imbuhnya.
Baca juga: Respons Netanyahu, Joe Biden, Kamala Harris dan Iran atas Kabar Kematian Pemimpin Hamas Yahya Sinwar
Sebelum menembak mati Yahya Sinwar, IDF mengatakan bahwa pihaknya telah mendeteksi 'aktivitas tidak biasa' di area tersebut, sehingga 'meningkatkan pemindaian dan tidak pergi' sejak pekan lalu.
Israel Lakukan Tes DNA
Israel menjadikan Yahya Sinwar sebagai prioritas pertama orang yang harus dikejar dan dilenyapkan lantaran dianggap sebagai otak penyerangan Operasi Badai Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan 1.206 orang Israel.
Pasca sosok bersyal yang diduga sebagai Yahya Sinwar tewas tertembak tank IDF, militer Israel langsung melakukan pemeriksaan.