Marwan Issa, Wakil Panglima Brigade Martir Izz al-Din al-Qassam dan anggota biro politik dan militer gerakan Hamas, dianggap sebagai salah satu tokoh kepemimpinan paling menonjol dalam gerakan tersebut dan salah satu tokoh yang paling menonjol dalam gerakan tersebut. paling dicari oleh Israel.
Dia memainkan peran penting dalam mengembangkan kemampuan batalion Al Qassam, yang merupakan ancaman nyata bagi Israel.
Meskipun Israel mengumumkan kalau dia terbunuh dalam serangan udara pada Maret 2023, Hamas tidak mengeluarkan konfirmasi resmi atas kematiannya, sehingga nasibnya menjadi ambigu.
Issa disebut sebagai “Manusia Bayangan” karena kemampuannya menghindari kendali Israel, dan dia adalah salah satu elemen penting dalam pengambilan keputusan militer dalam gerakan tersebut.
Issa - tangan kanan Deif dan orang kedua di Brigade Al-Qassam - ditangkap oleh pasukan pendudukan selama intifada pertama, di mana ia menghabiskan 5 tahun penjara (1987-1993) karena aktivitas organisasinya di dalam jajaran gerakan Hamas, yang ia ikuti sejak usia dini.
Israel menganggapnya sebagai ancaman terus-menerus, dan menggambarkannya sebagai salah satu tokoh paling menonjol dalam “perang otak” yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas.
Ia juga menggambarkannya sebagai orang yang “berbuat baik dalam perbuatan, bukan kata-kata,” dan mengatakan bahwa ia memiliki kecerdasan dan kemampuan praktis yang luar biasa, bahkan mengatakan bahwa ia “dapat mengubah plastik menjadi logam,” mengacu pada keahliannya dalam mengembangkan kekuatan militer gerakan tersebut. kemampuan dan adaptasinya terhadap keadaan sulit.
**Muhammad Al-Sinwar
Muhammad al-Sinwar, saudara laki-laki Yahya al-Sinwar, adalah salah satu komandan tertua dan paling terkemuka di Brigade Izz al-Din al-Qassam, sayap militer Hamas.
Ia jarang tampil di depan umum, namun peran sentralnya dalam memimpin operasi militer menjadikannya tokoh penting dalam gerakan tersebut.
Ia bergabung dengan Brigade Al-Qassam sejak awal berdirinya pada tahun 1991 di Gaza, di mana ia menjadi anggota Staf Umum.
Yahya Sinwar (saudara laki-lakinya) sering menjadi sasaran upaya pembunuhan Israel, dan selamat dari beberapa serangan, termasuk upaya menggunakan serangan udara dan alat peledak, yang terbaru pada tahun 2021.
Namanya muncul sebagai salah satu perencana utama Operasi “Shattered Illusion,” yang dianggap sebagai salah satu operasi paling berani dalam sejarah perlawanan Palestina.
Saat itu, operasi tersebut menargetkan situs militer Israel di dekat penyeberangan Kerem Shalom pada tanggal 25 Juni 2006, di sebelah timur kota Rafah di selatan Jalur Gaza.