Perkiraan awal menyebutkan 3.000 tentara Korea Utara akan bergabung dalam pertempuran tetapi, dalam pidatonya di Uni Eropa, Zelenskyy mengatakan Pyongyang berencana mengerahkan hingga 10.000 tentara.
Perang Hari ke-968
Berikut ini peristiwa yang terjadi dalam perang Rusia-Ukraina yang telah memasuki hari ke-968 pada Jumat (18/10/2024).
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mendesak para pemimpin Eropa untuk mengeluarkan "undangan langsung" bagi negaranya untuk bergabung dengan NATO, saat menghadiri pertemuan puncak para pemimpin Uni Eropa di Brussels.
Menurut koresponden The Guardian, Jennifer Rankin, yang melaporkan dari Brussels, undangan langsung untuk bergabung dengan NATO, meskipun dengan keanggotaan di kemudian hari, secara luas dipandang tidak realistis dalam aliansi transatlantik tersebut.
Dikutip dari The Guardian, simak peristiwa lainnya yang telah Tribunnews.com rangkum ini.
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-968:
1. Zelensky klaim Rusia bersiap kerahkan 10.000 tentara Korea Utara
Zelensky mengklaim pada hari Kamis (17/10/2024), ia memiliki informasi intelijen bahwa Rusia sedang mempersiapkan pengerahan 10.000 tentara Korea Utara dalam perang melawan Kyiv.
Ia menyebutnya sebagai "langkah pertama menuju perang dunia".
Para pejabat Barat mengatakan bahwa mereka mengetahui laporan tersebut, tetapi menanggapinya dengan hati-hati, kantor berita AFP melaporkan.
Seorang pejabat mengutip laporan antara 2.000 dan 12.000 warga Korea Utara, tetapi jika diverifikasi "kemungkinan besar jumlahnya lebih rendah".
2. AS jatuhkan sanksi ke perusahaan Tiongkok
Baca juga: Setahun Perang Israel-Hamas, Hubungan Uni Eropa-Israel Tegang
Amerika Serikat (AS) telah mengungkap sanksi pertamanya terhadap perusahaan-perusahaan yang berbasis di Tiongkok.
Dikatakan, perusahaan-perusahaan tersebut "secara langsung mengembangkan dan memproduksi sistem persenjataan lengkap dalam kemitraan dengan perusahaan-perusahaan Rusia untuk digunakan di Ukraina".
"Sanksi tersebut ditujukan untuk dugaan produksi pesawat nirawak yang telah dikerahkan Rusia dalam perangnya melawan Ukraina," menurut Departemen Keuangan AS.
Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller mengklaim ini adalah pertama kalinya Washington benar-benar melihat perusahaan Tiongkok memproduksi sendiri senjata yang kemudian digunakan di medan perang oleh Rusia.
Dua perusahaan yang berbasis di Tiongkok yang dikenai sanksi adalah Xiamen Limbach Aircraft Engine Co dan Redlepus Vector Industry Shenzhen Co.