"Sebenarnya kami tidak sanggup menangani begitu banyaknya korban luka yang masuk ke departemen kami. Jumlahnya harus kami tangani dalam waktu satu jam," katanya.
"Lebih dari 50 korban luka yang tiba di rumah sakit adalah perempuan dan anak-anak," tambahnya.
"Cedera yang dialami pasien di unit gawat darurat kami adalah cedera yang sangat rumit – luka bakar dan beberapa kasus harus diamputasi … dan kapasitas rumah sakit kami tidak sebanyak itu karena pasukan pendudukan Israel telah menghancurkan 50 persen kapasitas rumah sakit kami".
Warga Jabalia mengatakan, tank-tank Israel telah mencapai jantung kamp, tempat mereka menghancurkan puluhan rumah dari udara dan darat setiap hari, termasuk menempatkan bom di gedung-gedung dan meledakkannya dari jarak jauh.
Ratusan orang telah tewas dan puluhan ribu orang mengungsi, sementara sekitar 400.000 orang di Gaza utara terjebak tanpa akses ke makanan, air, atau obat-obatan.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)