Baca tanpa iklan
Operasi Gabungan Brigade Al Qassam dan Al Quds, Barisan Tank Merkava Hangus di Jabalia Gaza Utara
TRIBUNNEWS.COM - Agresi militer Tentara Israel di Jalur Gaza, khususnya di Gaza Utara yang sudah berlangsung berbulan-bulan, tidak juga bisa memberangus kemampuan tempur milisi perlawanan Palestina.
Dalam sebuah insiden tempur terbaru, Brigade Al-Quds, sayap militer Gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ), menyatakan hari ini, Rabu (16/10/2024), kalau mereka, bersama dengan Brigade Al-Qassam, menghancurkan 3 tank Merkava Israel.
Operasi gabungan Brigade Al Qassam dan Al Quds itu dinyatakan sudah dipersiapkan sebelumnya untuk menyergap konvoi tank Merkava Israel yang kembali beroperasi di Jabalia, Gaza Utara dalam beberapa pekan terakhir.
Baca juga: Jenderal Top Pentagon Ungkap Kebodohan Berulang Strategi Militer Israel di Gaza: Hamas Itu Ideologi
Dalam penyergapan itu, dikatakan kalau para petempur Brigade Al Qassam dan Brigade AL Quds menggunakan bom strobo dan rudal anti-armor jenis “Tandum” dan “RPG” di lingkungan Al-Qasaib di tengah kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara.
Brigade Al-Qassam sebelumnya mengumumkan bahwa mereka telah menargetkan buldoser militer D9 Israel dengan peluru Al-Yassin 105 di daerah Al-Rayyan, sebelah timur kota Rafah, selatan Jalur Gaza.
Qassam menambahkan bahwa pihaknya menghancurkan pasukan infanteri Israel yang menembus sekitar resor Nawras, utara Kota Gaza, dengan mortir.
Al Qassam juga mengatakan pada Rabu kalau mereka mampu meledakkan sebuah bangunan yang sebelumnya dijadikan jebakan oleh pasukan Zionis.
Ia menambahkan bahwa pihaknya meledakkan perangkat anti-personil bersama pasukan penyelamat segera setelah mereka maju ke tempat tersebut, menewaskan dan melukai mereka semua di sebelah barat kota Jabalia al-Balad, di utara Jalur Gaza.
Ratusan Pasukan Elite Israel Rontok
Insiden penyergapan di Jabalia itu membuktikan apa yang dikatakan Abu Obeida, juru bicara militer Brigade Al-Qassam, saat menyampaikan pidato pada peringatan pertama Operasi 'Banjir Al-Aqsa' dan perang genosida berikutnya di Gaza, Senin (7/10/2024) lalu.
Dalam pidatonya, Abu Obeida mengemukakan beberapa tema utama, menegaskan kembali rakyat Palestina berkomitmen pada perjuangan pembebasan.
Ia juga memuji dukungan di Lebanon, Yaman, dan Irak, yang menunjukkan solidaritas nyata dengan rakyat Palestina.
“Setahun telah berlalu sejak operasi komando paling profesional dan sukses di zaman modern mengguncang musuh Zionis dan mengubah wajah kawasan,” kata Abu Obeida, mengutip Palestine Chronicle.