Ketepatan rudal ini juga patut diperhatikan.
KN-23 diyakini menggunakan sistem pemandu canggih, yang kemungkinan menggabungkan navigasi satelit dan sensor di dalam pesawat.
Hal ini memastikan tingkat ketepatan (presisi) yang tinggi, dengan perkiraan kesalahan melingkar [CEP] hanya beberapa meter.
Ketepatan seperti itu berarti rudal dapat menyerang target tertentu dengan kerusakan kolateral minimal, yang khususnya mengkhawatirkan jika mempertimbangkan potensi penggunaannya di daerah berpenduduk.
Dengan mengerahkan dan menguji KN-23 dalam skenario pertempuran nyata di dekat garis depan Rusia-Ukraina, Korea Utara memperoleh data berharga tentang kinerjanya dalam kondisi medan perang.
Hal ini tidak hanya memungkinkan Korea Utara untuk menyempurnakan teknologi rudalnya lebih jauh, tetapi juga menjadi pengingat nyata tentang semakin canggihnya kemampuan rudalnya.
Perkembangan ini, ditambah dengan kehadiran teknisi rudal dan personel militer Korea Utara di garis depan, menandakan tren yang mengkhawatirkan terkait meningkatnya keterlibatan Korea Utara di zona konflik internasional sambil menyempurnakan senjata yang dapat mengganggu stabilitas Semenanjung Korea dan sekitarnya.
(oln/BM/*)