TRIBUNNEWS.COM, AS - Penyelidik Amerika Serikat (AS) tengah berupaya menginvestigasi sepasang dokumen intelijen negara yang sangat rahasia bisa bocor di internet.
Dokumen tersebut muncul Telegram pada Jumat (18/20/2024), berisi dugaan penilaian AS terhadap rencana Israel untuk menyerang Iran.
Penilaian didasarkan pada interpretasi citra satelit dan intelijen lainnya.
Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan Presiden Joe Biden "sangat prihatin" tentang kebocoran tersebut.
"Para pejabat belum memastikan apakah dokumen tersebut bocor karena peretasan atau kebocoran," kata Kirby.
Selama tiga minggu ini, Israel telah bersumpah untuk menyerang Iran dengan keras sebagai balasan atas serangan rudal balistik massal Iran terhadap Israel pada tanggal 1 Oktober.
Iran mengatakan itu sebagai respons atas pembunuhan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, oleh Israel pada 27 September.
Apakah dokumennya asli?
Para analis militer mengatakan frasa yang digunakan dalam judul tersebut terlihat kredibel dan konsisten dengan dokumen rahasia serupa yang pernah terungkap sebelumnya.
Bertajuk "Sangat Rahasia", mereka menyertakan akronim "FGI", yang merupakan singkatan dari "Intelijen Pemerintah Asing".
Dokumen-dokumen tersebut tampaknya telah diedarkan ke badan-badan intelijen dalam aliansi Five Eyes, lima negara Barat yang secara teratur berbagi intelijen, yaitu AS, Inggris, Kanada, Australia, dan Selandia Baru.
Akronim "TK" dalam dokumen tersebut mengacu pada "Talent Keyhole", sebuah kata sandi yang mencakup Kecerdasan Sinyal berbasis satelit (SIGINT) dan Kecerdasan Citra (IMINT).
Apa Isi dokumen itu?