Channel12 Israel mengatakan pasukan tentara mulai bergerak maju di bawah perlindungan tembakan menuju tempat Yahya Sinwar berada.
Setelah bentrokan selama satu jam, awak tank menembakkan peluru ke lantai dua rumah tersebut.
Tentara Israel melakukan survei ke bangunan itu pada Kamis (17/10/2024) pagi dan menemukan jenazah mereka, yang satu di antaranya mirip Yahya Sinwar, seperti diberitakan Al Masry Alyoum.
Beberapa bagian tubuh Yahya Sinwar—seperti sehelai rambut dari janggutnya dan potongan jarinya—dipindahkan ke departemen forensik Kepolisian Israel.
Pada Kamis (17/10/2024) malam, IDF mengumumkan hasil tes materi genetiknya cocok dengan data yang dimiliki Israel ketika dulu Yahya Sinwar dipenjara.
Pada Jumat (18/10/2024), anggota senior Hamas, Khalil Al-Hayya, mengumumkan kematian Yahya Sinwar.
“Kami berduka dengan bangga dan tabah atas kepala biro politik gerakan Hamas dan komandan Pertempuran Banjir Al-Aqsa, yang bangkit sebagai pahlawan sebagai martir, maju tak terkendali, menarik senjatanya, bentrok dan menghadapi tentara pendudukan di garis depan," katanya melalui video yang dirilis media Hamas.
Yahya Sinwar ditunjuk sebagai Kepala Biro Politik Hamas pada 6 Agustus 2024 untuk menggantikan Ismail Haniyeh yang diduga dibunuh Israel dalam ledakan di Teheran, Iran pada 31 Juli 2024.
Jumlah Korban di Jalur Gaza
Saat ini, Israel yang didukung Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa, masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza.
Jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 42.603 jiwa dan 99.795 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Senin (21/10/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Anadolu Agency.
Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.
Israel mengklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel