Pernyataan itu menyatakan, "menegaskan posisi tegas Irak dalam menolak terorisme dan ekstremisme dalam segala bentuk dan manifestasinya, dan menyatakan solidaritas pemerintah dan rakyat Irak dengan pemerintah dan rakyat Republik Turki". Awal tahun ini, Irak mengumumkan pelarangan terhadap PKK.
Turki secara rutin melancarkan serangan udara terhadap PKK di Irak dan terhadap kelompok Kurdi di Suriah yang berafiliasi dengan PKK.
TUSAS merupakan produsen dirgantara terbesar di Turki dan sedang mengembangkan berbagai pesawat pelatihan, helikopter militer dan sipil, serta jet tempur pertama buatan dalam negeri, KAAN.
Perusahaan ini dimiliki oleh Yayasan Angkatan Bersenjata Turki dan pemerintah, serta mempekerjakan lebih dari 10.000 orang, Al Jazeera melaporkan.
UAV yang diproduksi oleh TUSAS telah berperan penting dalam membantu Turki memenangkan pertempuran melawan pejuang Kurdi.
Kelompok Ocalan telah berjuang untuk otonomi di wilayah tenggara Turki dalam konflik yang telah menewaskan puluhan ribu orang sejak tahun 1980-an. Kelompok ini dianggap sebagai kelompok teroris oleh Turki dan sekutu Baratnya.
Partai DEM pro-Kurdi utama negara itu, yang juga mengutuk serangan TUSAS, mencatat bahwa serangan itu terjadi pada saat kemungkinan dialog untuk mengakhiri konflik telah muncul.
Melaporkan dari Ankara, Sinem Koseoglu dari Al Jazeera mengatakan banyak orang sekarang mempertanyakan apakah masih ada ruang untuk perdamaian.
Kronologi Serangan Industri Dirgantara Turki
Rekaman kamera keamanan dari serangan yang disiarkan oleh stasiun penyiaran, memperlihatkan seorang pria berpakaian sipil membawa ransel.
Pelaku terlihat memegang senapan serbu dan memasuki gedung TUSAS.
Rekaman itu juga memperlihatkan seorang wanita membawa senjata.
Tayangan televisi menunjukkan kerusakan di gerbang dan pertukaran tembakan di area parkir.
Saksi Mata
Saksi mata melaporkan bahwa mereka mendengar ledakan dan tembakan ketika para karyawan mulai meninggalkan gedung tersebut.
Proses evakuasi karyawan di kompleks TUSAS kemudian dimulai, dengan bus-bus diizinkan meninggalkan lokasi setelah operasi berakhir.