TRIBUNNEWS.COM - Kelompok Palestina, Hamas saat ini sedang memulai berdiskusi untuk memilih pengganti pemimpin sebelumnya Yahya Sinwar.
Hal tersebut dikonfirmasi oleh pejabat senior Hamas, Mousa Abu Marzouk pada Kamis (24/10/2024).
Marzouk mengatakan bahwa saat ini pihaknya belum memilih pemimpin baru Hamas dan akan segera mengumumkan pengganti Yahya Sinwar apabila pemilihan telah selesai.
"Hamas pasti akan mengumumkan pemimpin barunya," kata Marzouk, dikutip dari The New Arab.
Pernyataan Marzouk ini merupakan bantahan atas tuduhan Israel yang mengatakan Hamas sengaja merahasiakan indentitas pengganti pemimpinnnya karena takut menjadi target Israel selanjutnya.
Dengan tegas, Marzouk mengatakan bahwa meski Israel telah membunuh Sinwar, ini bukan berarti Hamas kalah dalam pertempuran melawan Zionis.
"Israel tidak akan mampu mengusir Hamas dari Jalur Gaza," tegas Marzouk.
Siapapun pemimpin yang terbunuh, Marzouk menekankan bahwa Hamas akan terus mencari pengganti mereka.
Sebelumnya, sebuah laporan mengindikasikan Hamas sedang mempertimbangkan pembentukan komite yang berkuasa bukan mencari pengganti Sinwar.
Laporan tersebut juga mengatkan bahwa pemilihan pemimpin Hamas baru akan dilakukan pada bulan Maret 2025.
"Pendekatan pimpinan Hamas adalah tidak menunjuk pengganti mendiang pemimpin, Yahya Sinwar, hingga pemilihan umum berikutnya yang dijadwalkan pada bulan Maret jika kondisinya memungkinkan," kata sumber yang mengetahui laporan tersebut.
Tidak hanya itu, komite beranggotakan lima orang, yang dibentuk pada bulan Agustus juga bertugas mengambil alih kepemimpinan Hamas sementara ini.
Baca juga: Pemimpin Iran Ayatollah Ali Khamenei Target Israel Berikutnya Setelah Yahya Sinwar
Sementara itu, Khalil al-Hayya menjadi kandidat utama dari pemimpin komite tersebut.
Al-Hayya bertanggung jawab atas delegasi Hamas dalam negosiasi gencatan senjata dengan Israel dan memiliki pemahaman komprehensif tentang situasi Gaza.