TRIBUNNEWS.COM - Hamas dikabarkan akan membentuk Dewan Kepemimpinan daripada menunjuk seorang presiden untuk menggantikan Kepala Biro Politik Hamas, Yahya Sinwar, hingga pemilu berikutnya.
"Dewan Kepemimpinan Hamas yang baru terdiri dari ketua Dewan Syura Hamas Muhammad Darwish, selain ketua Hamas di luar negeri Khaled Meshal, wakil kepala biro politik Khalil al-Hayya, Kepala Wilayah Tepi Barat Zaher Jabarin, dan Sekretaris Rahasia Hamas Nizar Awadallah," lapor Al-Arabiya pada Rabu (23/10/2024), mengutip sumber Palestina.
Sumber yang sama membenarkan dewan tersebut dibentuk setelah pembunuhan Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh dan mendapat restu dari penerusnya, Yahya Sinwar, pada saat itu.
"Yahya Sinwar merekomendasikan agar dewan kepemimpinan melanjutkan tugasnya untuk memimpin dan mengelola Hamas jika dia dibunuh, sampai pemilu diadakan dan pemimpin baru Hamas dipilih," kata sumber itu.
"Mayoritas anggota Dewan berada di Qatar, sehingga memfasilitasi pengambilan keputusan terkait perkembangan situasi sehubungan dengan pertempuran di Jalur Gaza," lanjutnya.
Dewan Kepemimpinan akan memperoleh kekuasaan strategis yang luas setelah pembunuhan Yahya Sinwar.
Mereka dikabarkan memiliki wewenang untuk mengambil keputusan penting terkait Hamas di dalam dan luar negeri sehubungan dengan terbunuhnya mayoritas anggota Biro Politik dan para pemimpin Hamas.
Terkait dengan kabar tersebut, Hamas belum merilis pernyataan resmi mengenai penerus Yahya Sinwar.
Gugurnya Yahya Sinwar
Yahya Sinwar gugur di garis depan pertempuran setelah bentrokan secara 'kebetulan' dengan tentara Israel di sebuah rumah di lingkungan Tal Al-Sultan, sebelah barat kota Rafah, di selatan Gaza pada Rabu (16/10/2024).
Ia terpisah dari dua komandan Hamas yang bersamanya saat itu karena serangan tentara Israel.
Baca juga: Video Pertempuran Terakhir Yahya Sinwar, Terekam di Kamera Tentara Israel
Yahya Sinwar masuk ke sebuah rumah dan naik ke lantai dua, di mana tentara Israel menembakkan peluru, melemparkan dua granat ke arahnya dan mengoperasikan drone untuk mengikutinya di dalam gedung.
Setelah bentrokan, tentara Israel melakukan survei ke bangunan itu pada Kamis (17/10/2024) pagi dan menemukan jenazah mereka, yang satu di antaranya mirip Yahya Sinwar, seperti diberitakan Al Masry Alyoum.
Beberapa bagian tubuh Yahya Sinwar—seperti sehelai rambut dari janggutnya dan potongan jarinya—dipindahkan ke departemen forensik Kepolisian Israel.
Pada Kamis malam, IDF mengumumkan hasil tes materi genetiknya cocok dengan data yang dimiliki Israel ketika dulu Yahya Sinwar dipenjara.