TRIBUNNEWS.COM - Tiga jurnalis terbunuh akibat serangan drone Israel yang menargetkan kompleks perumahan tempat tinggal wartawan nasional dan internasional di Hasbaya, Lebanon tenggara pada Jumat (25/10/2024) dini hari.
Saluran TV Arab, Al-Mayadeen yang berpusat di Beirut mengatakan dua stafnya termasuk di antara jurnalis yang tewas pada dini hari.
Operator kamera Ghassan Najar dan teknisi siaran Mohammed Rida terbunuh dalam serangan itu, menurut laporan Al-Mayadeen.
Sementara itu, saluran TV Al-Manar mengatakan operator kameranya, Wissam Qassim, terbunuh dalam serangan udara yang sama.
Sejumlah jurnalis dan fotografer terluka dalam serangan itu, seperti diberitakan Asharq Al-Awsat.
Beberapa wartawan tewas sejak baku tembak dimulai di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel pada 8 Oktober 2023, menyusul bergabungnya Hizbullah untuk mendukung perlawanan Hamas di Jalur Gaza.
Pada bulan November 2023, dua wartawan untuk TV Al-Mayadeen tewas dalam serangan pesawat tak berawak Israel di Lebanon.
Sebulan sebelumnya, penembakan Israel di Lebanon selatan menewaskan videografer Reuters, Issam Abdallah, dan melukai wartawan lain dari kantor berita internasional Prancis, Agence France-Presse (AFP) dan saluran TV Qatar, Al-Jazeera.
Israel Luncurkan 13 Serangan di Pinggiran Beirut
Israel melakukan 13 serangan selama 24 jam terakhir di pinggiran kota Beirut, termasuk serangan di Hasbaya pada dini hari.
Serangan ini diluncurkan tak lama setelah tentara Israel memperingatkan penduduk bangunan di sejumlah lingkungan tersebut untuk meninggalkan rumah mereka.
Baca juga: Harapan AS Bisa Damaikan Israel dengan Hamas dan Hizbullah, Tak Dukung Serangan IDF ke Lebanon
Serangan lainnya menargetkan sekitar Stadion Al-Raya dekat lingkungan Al-Abyad di Haret Hreik.
Sementara yang lain menargetkan lingkungan Al-Jamous di Hadath.
Selain itu, tiga serangan juga terjadi di wilayah Saint-Thérèse di Hadath.
Selain Jalur Gaza, Israel memperluas serangannya ke Lebanon selatan sejak Senin (23/9/2024), dengan dalih menargetkan Hizbullah.