News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Menteri Itamar Ben Gvir Geram dengan Langkah Netanyahu Kirim Delegasi Gencatan Senjata di Qatar

Penulis: Bobby W
Editor: Salma Fenty
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben Gvir. Di Unggahannya di X pada Jumat dini hari WIB (25/10/2024) Ben Gvir mengecam keras kebijakan Netanyahu untuk mengirimkan tim negosiasi tingkat tinggi ke Doha pada hari Minggu mendatang (27/10/2024)

TRIBUNNEWS.COM - Keputusan Benjamin Netanyahu yang mengirimkan delegasi untuk Israel guna menegosiasikan gencatan senjata dengan Hamas menuai kecaman dari dalam pemerintahannya sendiri.

Hal ini dapat terlihat dari unggahan Menteri Kemanan Nasional Itamar Ben Gvir di X pada Jumat dini hari WIB (25/10/2024).

Di unggahannya tersebut, Ben Gvir mengecam keras kebijakan Netanyahu untuk mengirimkan tim negosiasi tingkat tinggi ke Doha pada hari Minggu mendatang (27/10/2024)

Dikutip dari Times of Israel, Sosok tokoh sayap kanan ini menilai langkah Israel membahas kesepakatan gencatan senjata terkait sandera dengan Hamas adalah sebuah blunder. 

Menteri Keamanan Nasional Ben Gvir tersebut juga mengatakan bahwa keputusan itu tidak disetujui oleh kabinet.

Ben Gvir justru menilai Israel seharusnya menghentikan pasokan oksigen kepada Hamas alih-alih merundingkan gencatan senjata.

“Ini adalah jalan paling aman untuk menang dan mengembalikan sandera, bukan jalan kesepakatan yang memungkinkan Hamas merestrukturisasi kekuatannya di Jalur Gaza." kecam Ben Gvir.

"Tindakan ini (negosiasi gencatan senjata) bisa membahayakan tentara kita,” pungkasnya

Hal senada juga diungkapkan Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich.

Ia menyesali keputusan Netanyahu yang mengirimkan kepala Mossad, David Barnea, ke Doha, Qatar.

Smotrich juga menambahkan bahwa Qatar yang menjadi mediator dalam negosiasi dengan Hamas tersebut memiliki agendanya sendiri yang bisa merugikan Israel.

Baca juga: Jajak Pendapat: 70 Persen Pemukim di Utara Pendudukan Israel Ogah Balik ke Rumah Mereka

“Keterlibatan Qatar dalam negosiasi pengembalian sandera adalah kesalahan besar,”  buka Smotrich di unggahannya di X.

Smotrich menuding Qatar sebenarnya adalah musuh di balik selimut bagi Israel.

“Qatar adalah negara musuh yang mendukung Hamas dan memperkuat posisinya dalam negosiasi,” tulisnya di X.

Smotrich juga membawa-bawa nama media Al-Jazeera yang ia tuding kerap membuat propaganda yang menjelekkan nama Israel di mata dunia.

“Qatar memiliki Al Jazeera dan sangat merugikan citra global Israel... Tidak ada kebaikan yang bisa datang dari keterlibatannya.” pungkasnya

Smotrich menyatakan bahwa pengembalian sandera yang ditahan Hamas di Gaza sejak 7 Oktober 2023 hanya bisa dicapai dengan tekanan militer,

"Kita harus mengulang aksi-aksi seperti yang dilakukan oleh tentara heroik kami di utara Jalur Gaza.” ungkap Smotrich merujuk kinerja militer Israel selama ini.

(Tribunnews.com/Bobby)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini