Namun keaslian video tersebut tidak dapat diverifikasi.
Atas kejadian ini, Morales mengunggah sebuah pernyataan melalui partainya, Gerakan Menuju Sosialisme (MAS).
Ia menyalahkan serangan itu kepada Presiden Bolivia saat ini Luis Arce dan dua menteri pemerintahannya.
Politisi berusia 65 tahun itu mengklaim bahwa kejadian ini sudah terencana dan merupakan upaya pembunuhan dirinya.
"Ini sudah direncanakan. Idenya adalah untuk membunuh Evo," kata Morales.
Namun pemerintah Bolivia tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Wakil Menteri Keamanan Roberto Rios mengatakan pemerintah akan menyelidiki dugaan serangan terhadap Morales.
“Sebagai lembaga yang bertugas menjaga keamanan negara, kami berkewajiban untuk mengusut setiap laporan, baik benar maupun salah,” kata Rios, dikutip dari Al Jazeera.
Persaingan Morales dengan Presiden Saat Ini Arce
Morales telah menjabat sebagai presiden Bolivia selama satu dekade yaitu mulai tahun 2006 hingga 2019.
Pada November 2018, ia memilih untuk mengundurkan diri karena meningkatnya tuduhan kecurangan pemilu.
Pengunduran dirinya diikuti oleh bentrokan mematikan antara pasukan keamanan Bolivia dan pendukung Morales.
Hingga akhirnya Morales diasingkan selama setahun di Argentina.
Pada tahun 2020, ia kemudian kembali ke daerah asalnya Chapare di Bolivia tengah.
Sekembalinya ke Bolivia, Moreles mengungkapkan dirinya akan tetap terlibat dalam politik.