Namun sejak setahun yang lalu, Morales telah berselisih dengan presiden petahana Arce.
Keduanya bersaing untuk mendapatkan nominasi partai berkuasa MAS, tempat mereka berdua bernaung, dalam pemilihan presiden bulan Agustus mendatang.
Persaingan keduanya memicu terjadinya unjuk rasa besar-besaran pada bulan lalu.
Para pendukung Morales terus melancarkan protes dengan memblokir jalan-jalan utama di seluruh negeri selama dua minggu.
Blokade ini terjadi setelah pemerintah mengumumkan penyelidikan yudisial terhadap mantan presiden itu atas dugaan kasus perdagangan manusia.
Ia secara resmi dipanggil oleh jaksa penuntut daerah untuk memberikan kesaksian dalam kasus tersebut tetapi tidak hadir, dan sekarang menghadapi surat perintah penangkapan.
Tuduhan tersebut dibantah keras oleh Morales.
Ia menganggap tuduhan tersebut adalah kebohongan.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Evo Morales