Selama masa kampanye, Trump menuduh Taiwan telah 'mencuri' industri chip dari AS beberapa dekade lalu.
Trump juga menyerukan tarif sebesar 60 persen pada semua barang China, sebuah langkah yang akan meneruskan biaya kepada banyak pemasok Taiwan yang berbisnis dengan China.
Dalam wawancara dengan The Wall Street Journal yang diterbitkan pada hari Sabtu (26/10/2024), politisi Republik tersebut mengatakan bahwa ia tidak perlu menggunakan kekuatan militer untuk mematahkan blokade terhadap Taiwan karena Presiden Tiongkok Xi Jinping "menghormati saya dan ia tahu saya gila".
Ia juga mengatakan akan mengenakan tarif yang lebih tinggi sebesar 150-200 persen terhadap barang-barang China jika Beijing benar-benar melakukan invasi.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)