TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri Korea Utara Choe Son-hui telah berangkat ke Rusia untuk kunjungan resmi, ketika Amerika Serikat mengatakan Korea Utara mengirim sekitar 10.000 tentara untuk berlatih di Rusia timur.
Seperti dilaporkan media-media Korea Utara hari ini, Selasa, 29 Oktober 2024, kunjungan Choe ke Rusia diperkirakan mencakup diskusi mengenai potensi kunjungan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un ke Moskow di tengah semakin dalamnya hubungan militer kedua negara.
Choe meninggalkan Bandara Internasional Pyongyang pada hari Senin, diantar Wakil Menteri Luar Negeri Kim Jong-gyu dan Duta Besar Rusia untuk Korea Utara Alexander Matsegora.
Senin kemarin, Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mengkonfirmasi bahwa pasukan Korea Utara telah dikerahkan ke wilayah garis depan Kursk di barat Rusia untuk mendukung pasukan Rusia melawan Ukraina untuk pertempuran yang akan berlangsung dalam waktu dekat.
Kedutaan Besar Rusia di Korea Utara mengatakan kunjungan Choe merupakan bagian dari "dialog strategis" yang disepakati oleh para pemimpin kedua negara.
“Sesuai dengan semangat dan ketentuan perjanjian baru, kedua belah pihak akan secara rutin melakukan konsultasi mendalam mengenai hubungan bilateral dan politik internasional di tingkat diplomatik tertinggi serta di tingkat antara wakil menteri luar negeri dan kepala departemen struktural,” kedutaan memposting di akun Facebook-nya.
Ada spekulasi luas bahwa kunjungan Choe mungkin melibatkan pembicaraan dengan para pejabat Rusia untuk mengatur kemungkinan kunjungan Kim ke Moskow untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Baca juga: Laporan Intel Ukraina: Ribuan Tentara Korea Utara Sudah Ditempatkan di Kursk Rusia
Agenda tersebut juga dapat mencakup strategi tanggapan bersama untuk mengatasi kritik masyarakat internasional terhadap penempatan tentara Korea Utara di garis depan Rusia dalam perangnya dengan Ukraina.
Baca juga: NATO: Tentara Korea Utara Mulai Gabung Perang Rusia di Ukraina Hari Ini
“Diperkirakan kedua belah pihak akan membahas strategi respons bersama setelah pemilihan presiden AS, serta merencanakan jadwal kunjungan Kim ke Rusia,” kata Hyun Seung-soo, wakil direktur Institut Unifikasi Nasional Korea, seraya menambahkan bahwa Kunjungan Kim ke Moskow bisa terjadi pada awal tahun depan.
Korea Utara dan Rusia telah memperkuat kerja sama militer dan lainnya, dengan Kim dan Putin mengadakan pembicaraan puncak pada bulan Juni di Pyongyang.
Mereka menandatangani perjanjian kemitraan baru yang mencakup klausul pertahanan bersama.
Menteri luar negeri Korea Utara terakhir kali mengunjungi Rusia pada bulan September. Dia juga melakukan perjalanan ke Moskow pada bulan Januari, di mana dia bertemu dengan Putin.