Tak Peduli Dikecam Warga Dunia, Israel Jebol Tembok UNRWA di Tulkarm Tepi Barat
TRIBUNNEWS.COM - Israel benar-benar mengabaikan kecaman negara-negara di dunia terkait aksi mereka terhadap Lembaga Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East/UNRWA).
Sejumlah media lokal dengan narasumber-narasumber Palestina melaporkan kalau buldoser Israel, Kamis (31/10/2024), menghancurkan tembok luar kompleks UNRWA.
Baca juga: Penampakan Terowongan Canggih Hizbullah, Panglima Israel: PBB Lihat Ini, Ada Dapur hingga Shower
Penghancuran tembok UNRWA tersebut terjadi di Kamp Pengungsi Nur Shams di Tulkarm, Tepi Barat, di tengah operasi militer tentara Israel yang sedang berlangsung di daerah tersebut.
"Serangan tersebut, yang meliputi penghancuran infrastruktur, didahului oleh serangan udara yang menewaskan dua pemuda dan melukai beberapa lainnya," kata laporan RNTV, mengutip laporan media lokal, Kamis.
Selain itu, Koresponden RNTV melaporkan terjadinya bentrokan hebat di kamp tersebut antara milisi pejuang perlawanan Palestina dan pasukan Israel.
"Beberapa alat peledak diledakkan di dekat kendaraan militer Israel oleh milisi petempur Palestina," kata laporan tersebut.
Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina mengonfirmasi kematian dua pemuda Palestina setelah serangan udara Israel di Nur Shams.
Sebelumnya, buldoser Israel telah mulai menghancurkan infrastruktur di lingkungan Al-Ayada di kamp tersebut.
Panen Kecaman Dunia
Seperti diberitakan, Parlemen Israel (Knesset) telah meloloskan rancangan undang-undang (RUU) kontroversial untuk melarang Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) beroperasi di wilayah negara Palestina yang diduduki.
Larangan Israel terhadap UNRWA tuai beragam reaksi dari para pemimpin dunia.
Belgia sebut UNRWA penting bagi stabilitas regional.
Lalu, Swiss mengaku khawatir dengan implikasi kemanusiaan dari larangan UNRWA.
Simak sejumlah reaksi lainnya yang telah Tribunnews.com rangkum berikut ini.