Tentara Israel Umumkan Pembentukan Divisi Militer Baru di Perbatasan Yordania, Perang di Front Timur?
TRIBUNNEWS.COM - Tentara pendudukan Israel (IDF) Rabu (31/10/2024) malam mengumumkan, pembentukan divisi militer baru IDF di perbatasan dengan Yordania.
Dalam pernyataannya, IDF menyatakan pembentukan divisi militer baru ini telah disetujui Menteri Pertahanan di pemerintahan Israel, Yoav Galant, dan Kepala Staf IDF, Mayor Jenderal Herzi Halevi.
Divisi baru IDF ini nantinya akan beroperasi di perbatasan Yordania.
Baca juga: Dua Drone Berbelok dan Meledak di Yordania, Tentara Arab Keluarkan Pernyataan Penting
IDF menyatakan, pembentukan divisi militer baru tersebut dilakukan untuk melindungi perbatasan timur Israel, merujuk pada hasil asessment situasi keamanan.
"Divisi tersebut akan berafiliasi dengan Komando Pusat," kata pernyataan IDF.
IDF menambahkan, misi divisi tersebut adalah memperkuat pertahanan di kawasan perbatasan, Route 90 dan permukiman, serta menghadapi insiden teror dan penyelundupan senjata.
Rawan Penyusupan Milisi Perlawanan
Israel berdalih, penyerangan terhadap tentara dan warga pemukim mereka belakangan sering terjadi di perbatasan Yordania.
Dalam insiden terbaru, dua tentara Israel terluka dalam operasi penembakan di selatan Laut Mati pada Jumat (18/10/2024) silam.
"Dinas keamanan Israel mencurigai sejumlah milisi perlawanan mencoba memasuki pemukiman Navot Hakar di selatan Laut Mati, pada Jumat pagi, dan menembaki tentara dari tentara pendudukan Israel," kata Channel 14 Israel saat itu.
Tiga pria bersenjata dilaporkan menyusup dari perbatasan Yordania dan melepaskan tembakan.
Dua di antaranya ditembak mati oleh tentara Israel di perbatasan dan orang ketiga mundur.
"Kami mendeteksi sejumlah pria bersenjata yang melintasi perbatasan Yordania ke wilayah selatan Laut Mati, dan kami sedang menyisir wilayah tersebut," lapor surat kabar itu, mengutip pernyataan tentara Israel.
Surat kabar Israel, Yedioth Ahronoth, mengindikasikan kecurigaan akan kehadiran lebih banyak militan yang menyusup dari Yordania ke wilayah selatan Laut Mati.
Peningkatan upaya penyusupan ini seiring berlarutnya agresi militer di Jalur Gaza yang memicu kian tingginya solidaritas perlawanan di kawasan, khusunya dari kelompok yang dikenal sebagai Poros Perlawanan.