TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyampaikan ancaman terhadap Israel dan Amerika Serikat (AS), Sabtu (2/11/2024).
Ayatollah Ali Khamenei mengancam Israel dan AS dengan “respons yang menghancurkan” atas serangan terhadap Iran dan sekutunya.
Hal ini disampaikan Ayatollah Ali Khamenei saat pejabat Iran semakin mengancam akan melancarkan serangan lain terhadap Israel.
Balasan itu dilakukan setelah serangan Israel pada 26 Oktober 2024 terhadap Republik Islam, yang menargetkan pangkalan militer dan lokasi lain, menewaskan lima orang.
Serangan lebih lanjut dari kedua belah pihak dapat melibatkan Timur Tengah yang lebih luas.
"Musuh, baik rezim Zionis maupun Amerika Serikat, pasti akan menerima balasan yang menghancurkan atas apa yang mereka lakukan terhadap Iran dan bangsa Iran serta front perlawanan," ungkap Khamenei dalam video yang dirilis oleh media pemerintah Iran, Sabtu, dilansir AP News.
Namun, Pemimpin Tertinggi Iran itu tidak menjelaskan lebih lanjut tentang waktu ancaman serangan tersebut, maupun cakupannya.
Sebelumnya, berbicara kepada sekelompok mahasiswa, Ayatollah Ali Khamenei mengatakan upaya Iran "untuk menghadapi arogansi global dan aparat kriminal yang mengatur tatanan dunia saat ini tentu tidak akan gagal", lapor kantor berita Iran IRNA.
“Kesombongan berarti dominasi ekonomi, militer, dan budaya secara menyeluruh serta penghinaan terhadap bangsa-bangsa,” katanya, seperti diberitakan Al Jazeera.
Diketahui, Khamenei yang berusia 85 tahun telah mengambil pendekatan yang lebih hati-hati dalam pernyataan sebelumnya, dengan mengatakan bahwa para pejabat akan mempertimbangkan respons Iran dan bahwa serangan Israel "tidak boleh dibesar-besarkan atau diremehkan."
Iran telah melancarkan dua serangan langsung besar terhadap Israel, pada April dan Oktober 2024.
Baca juga: Khamenei Klaim Iran Sukses Lemahkan AS, Sebut Amerika dan Israel adalah Teroris Sebenarnya
Namun upaya Iran untuk mengecilkan serangan Israel itu gagal karena foto satelit yang dianalisis oleh The Associated Press menunjukkan kerusakan pada pangkalan militer dekat Teheran yang terkait dengan program rudal balistik negara itu, serta di pangkalan Garda Revolusi yang digunakan dalam peluncuran satelit.
Sekutu Iran, yang disebut "Poros Perlawanan" oleh Teheran, juga telah terluka parah oleh serangan Israel yang terus berlanjut, khususnya Hizbullah Lebanon dan Hamas di Jalur Gaza.
Iran telah lama menggunakan kelompok-kelompok tersebut sebagai cara asimetris untuk menyerang Israel dan sebagai perisai terhadap serangan langsung.