TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, bersiap menghadapi masa terburuk menjelang musim dingin ketiga sejak perang Rusia di Ukraina dimulai pada tahun 2022.
Beberapa analis mengatakan Ukraina kemungkinan dapat kehilangan sejumlah wilayah selama musim dingin jika pasukan Rusia terus maju.
"Musim dingin mendatang diperkirakan akan menjadi yang paling menantang bagi penduduk sipil Ukraina sejak Rusia melancarkan invasinya pada tahun 2022," kata Viktor Kovalenko, seorang analis geopolitik Ukraina dan veteran militer (2014-2015) kepada Newsweek, Minggu (3/11/2024).
"Tingkat kerusakan akibat serangan rudal Rusia terhadap pembangkit listrik begitu parah sehingga tidak dapat diperbaiki dalam waktu dekat, dan beberapa mungkin tidak akan pernah dibangun kembali," katanya.
"Kita harus memperkirakan bahwa kehidupan di beberapa wilayah metropolitan seperti Zaporizhzhia dan Kharkiv akan terhenti selama musim dingin, dengan kota-kota mati, perpindahan penduduk, kelaparan, dan kematian akibat suhu beku," kata Kovalenko.
Selain itu, Rusia mungkin mencoba memanfaatkan celah tentara Ukraina di wilayah Donetsk untuk meningkatkan kemajuannya setelah merebut kota Seledov, kota terbesar yang dikendalikan sejak jatuhnya Avdiivka.
Perkiraan Pergerakan Pasukan Rusia
Emil Kasthelmi, pakar intelijen open source di kelompok Blackbird Finlandia, mengatakan Rusia melancarkan serangan di timur dan selatan Donetsk di garis depan selebar 30-40 mil dari wilayah Seledov hingga desa-desa di timur Velika Novoselka.
Seledov terletak sekitar 11 mil tenggara pusat logistik di Pokrovsk, pusat strategis bagi pasukan Rusia untuk mencapai tujuan mereka mengendalikan seluruh wilayah Donetsk dan wilayah Donbass yang lebih luas.
Emil Kasthelmi juga menyajikan peta ekspektasinya mengenai apa yang mungkin terjadi di front Ukraina dalam beberapa bulan mendatang.
Laporan Newsweek mengindikasikan adanya peningkatan aktivitas Rusia di wilayah Donetsk dan Donbass.
Baca juga: Sudah Ada di Batas Ukraina, Ini Senjata-senjata yang Dibawa Pasukan Korea Utara
"Tentara Rusia maju dengan pesat di berbagai desa dan wilayah di sana, yang dianggap sebagai perkembangan yang mengkhawatirkan bagi Ukraina, karena pergerakan cepat seperti itu belum pernah diamati sebelumnya," lapor Newsweek, mengutip analisis Emil Kasthelmi.
"Kemajuan Rusia saat ini di Seledov dapat dilihat sebagai persiapan untuk menciptakan posisi yang lebih baik untuk menyerang Pokrovsk," lanjutnya.
"Setelah merebut Seledov, pasukan Rusia kemungkinan akan mencoba memaksa Ukraina mundur dari Kurakhivka. Jika pasukan Rusia mendapatkan akses ke waduk di wilayah tersebut, hal ini akan memberi mereka titik awal yang baik untuk operasi lebih lanjut," tambahnya.
Jika Rusia berhasil menguasai Seledov, kemudian Kurakhivka, tentara Ukraina akan keluar dari Donetsk selatan.