News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilihan Presiden Amerika Serikat

Benarkah Ukraina Akan 'Tamat' Jika Donald Trump Memenangkan Pilpres AS?

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky

Meski Biden terkesan ngotot, namun tiba-tiba permintaan para 'aktivis partai perang' tersebut tiba-tiba dipenuhi. Sebagai contohnya, ketika perang Ukraina telah jatuh ke dalam kebuntuan yang brutal dan berdarah, pemerintah perlahan-lahan menyetujui seruan untuk eskalasi—mengirim tank, lalu bom cluster, lalu menyetujui F-16 melalui sekutu, dengan rudal jarak jauh yang akan segera menyusul. Ini adalah tindakan yang sangat bergantung pada pengendalian diri seorang pemimpin yang kita katakan sebagai orang gila.

Calon presiden AS Kamala Harris dan Donald Trump. (Kolase Foto AFP)

Seorang wartawan yang juga pakar neoconservative Robert Kagan mengatakan bahwa negara adi kuasa tidak akan pernah pensiun. 

"Sudah waktunya untuk memberi tahu orang Amerika bahwa tidak ada jalan keluar dari tanggung jawab global, tugas menjaga tatanan dunia tidak ada habisnya dan penuh dengan biaya tetapi lebih baik daripada alternatifnya," kata Kagan yang juga suami mantan Wakil Menlu AS Victoria Nuland.

Meski bantuan yang diumumkan berjumlah ratusan miliar dolar AS, namun Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa bantuan yang cair saat ini baru 10 persen.

Lantas bagaimana jika Trump yang memimpin AS, apakah Ukraina akan tamat?

Media asal Kiev, Strana memberitakan bahwa kemungkinan Trump akan menghentikan perang Ukraina memang cukup besar. Namun bukan berarti 'partai perang' akan berhenti begitu saja.

Ada kemungkinan bahwa Trump benar-benar bermaksud untuk mengakhiri perang sesegera mungkin, menghentikannya di garis depan, membawa Ukraina dan Rusia pada penyelesaian perjanjian yang tepat. Namun, "partai perang global" akan mencoba melakukan segalanya untuk mencegah hal ini. 

Oleh karena itu, "cabangnya" di Partai Republik akan mencoba meyakinkan Trump pada tahap awal untuk tidak menawarkan kompromi apa pun kepada Putin terkait perang di Ukraina, dan jika ini tidak berhasil, maka "cabang" Moskow dari "partai perang global" akan turun tangan, mencoba meyakinkan Putin untuk menolak usulan Trump.

Namun secara keseluruhan, kemenangan Trump tentu saja dapat mengubah arah AS terkait Ukraina secara serius. Hal itu dapat berubah lebih radikal lagi jika pihak yang kalah tidak mengakui hasil pemilu dan konfrontasi sipil berskala besar dimulai di AS. Maka Washington tidak akan punya waktu lagi untuk Ukraina.



 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini