Menanggapi hal tersebut, Peskov mengatakan Rusia akan terus memantau kebijakan-kebijakan yang akan dilakukan Trump setelah menjabat sebagai Presiden AS sebelum memulai negosiasi dengan Ukraina
Peskov menilai Trump telah membuat beberapa pernyataan yang cukup keras kepada Rusia selama kampanyenya.
Namun demikian, Peskov juga mencatatkan Trump beberapa kali menyampaikan aspirasinya untuk perdamaian di kancah internasional yang juga diapresiasi Rusia.
"Begitu dia (Trump) masuk ke Kantor Oval, terkadang pernyataannya bisa memiliki nada yang berbeda. Itulah alasan mengapa kami menganalisis semuanya dengan hati-hati, dan terus memantau semuanya" kata Peskov.
"Kami menilai AS mampu membantu kami untuk segera mengakhiri konflik ini di Ukraina, tetapi ia bisa juga memperburuk konflik ini," sambungnya.
"Saat ini, administrasi AS memiliki posisi yang sangat berlawanan. Kita akan lihat apa yang terjadi pada Januari." pungkas Peskov.
(Tribunnews.com/Bobby)