TRIBUNNEWS.COM - Kandidat Partai Republik Donald Trump unggul sementara dalam perolehan suara di Pemilihan Presiden Amerika Serikat mengungguli pesaingnya dari Partai Demokrat, Wakil Presiden Kamala Harris, setelah pemungutan suara di lebih dari 12 negara bagian dari total 50 negara bagian di AS resmi ditutup, Selasa 5 Oktober 2024.
Persaingan antara Donald Trump dan Kamala Harris dalam total perolehan suara di Pilpres AS di 50 negara bagian AS dan District of Columbia berlangsung ketat.
Hasil akhir dari total perolehan suara masing-masing capres memerlukan waktu berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu, apalagi jika selisih kemenangan diantara keduanya tipis.
Untuk bisa ke Gedung Putih, seorang kandidat capres AS harus meraih suara mayoritas, yaitu 270 suara elektoral dari 538 anggota lembaga pemilihan di bawah sistem unik Amerika dalam memilih presidennya.
Mengutip Dallas News, Donald Trump dan Kamala Harris masing-masing mencatat kemenangan awal di negara bagian yang didominasi Partai Republik dan Demokrat.
Pemungutan suara di negara bagian Pennsylvania, Georgia, Michigan, Arizona, Wisconsin dan North Carolina, sudah resmi ditutup.
Negara-negara bagian tersebut merupakan enam dari tujuh daerah yang diperkirakan akan menentukan hasil pemilu AS.'
Namun hasil pemilu di sana masih terlalu dini untuk diumumkan.
Pemungutan suara berlanjut di Nevada dan negara-negara Barat lainnya pada Hari Pemilu, ketika puluhan juta warga Amerika menambahkan suara mereka ke 84 juta suara lebih awal ketika mereka memilih di antara kedua kandidat capres.
Donald Trump memenangkan perolehan suara di negara bagian Florida, yang pernah menjadi medan pertempuran yang telah banyak beralih ke Partai Republik dalam pemilu baru-baru ini.
Dia juga mencatatkan kemenangan awal di negara-negara bagian yang didominasi Partai Republik seperti Texas, Carolina Selatan, dan Indiana, sementara Harris merebut kubu Demokrat seperti New York, Massachusetts, dan Illinois.
Para pemilih mengatakan ekonomi dan imigrasi adalah masalah utama yang dihadapi negara ini, namun masa depan demokrasi juga menjadi motivator utama bagi banyak orang Amerika yang memberikan suara dalam pemilihan presiden pada hari Selasa.
Baca juga: Hasil Sementara Pilpres AS 2024, Donald Trump Unggul atas Kamala Harris di 30 Negara Bagian
AP VoteCast, sebuah survei ekstensif terhadap lebih dari 110.000 pemilih di seluruh wilayah AS, menemukan bahwa sebuah negara terperosok dalam hal-hal negatif dan sangat membutuhkan perubahan.
Proses pemungutan suara pada Hari Pemilu sebagian besar berjalan lancar, dengan laporan tersendiri mengenai kendala yang sering terjadi, termasuk antrean panjang, masalah teknis, dan kesalahan pencetakan surat suara.