News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilihan Presiden Amerika Serikat

Pertama Kalinya, Barron Trump Gunakan Hak Suara untuk Pilih sang Ayah di Pilpres AS 2024

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Bobby Wiratama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Putra Donald Trump, Barron Trump pertama kali menggunakan hak suaranya,

TRIBUNNEWS.COM - Putra bungsu mantan presiden AS Donald Trump untuk pertama kalinya menggunakan hak suara untuk memilih sang ayah pada Pilpres 2024.

Tahun ini, mahasiswa baru Universitas New York ini telah berusia 18 tahun.

Sehingga ia dapat menggunakan suaranya untuk pemilihan presiden tahun 2024.

Ini menandai pertama kalinya putra bungsu mantan Presiden Donald Trump menjalankan tugas kewarganegaraannya setelah mencapai usia dewasa.

Momen ini diabadikan oleh sang ibu, Melania Trump melalui platform X pada hari Selasa (5/11/2024).

Dalam foto yang dibagikan oleh Melania Trump, Barron terlihat mengenakan setelan jas biru tua.

Dengan bangga, Melania Trump mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya Barron menggunakan hak pilihnya.

"Memilih untuk pertama kalinya - untuk ayahnya! #18tahun #pemilihanpresiden #bangga," tulisnya, dikutip dari Hindustan Times.

Sebagai informasi, Barron merupakan anak tunggal Melania dan Donald Trump.

Presiden Amerika Serikat ke-45 ini memiliki empat anak lain dari pernikahan sebelumnya: putri Tiffany Trump dan Ivanka Trump , serta putra Donald Trump Jr. dan Eric Trump, dikutip dari HOLA.

Melania Temani Trump Gunakan Hak Pilihnya

Sebelum menemani sang anak, Melania Trump terlihat menemani suaminya untuk memilih di tempat pemungutan suara Palm Beach, Florida.

Baca juga: Donald Trump Hampir Dipastikan Menang Pilpres Amerika Serikat 2024

Setelah memberikan suara, Trump berbicara kepada pers, menyatakan keyakinannya yang kuat akan peluangnya.

 "Saya merasa sangat yakin. Saya mendengar bahwa kami melakukannya dengan sangat baik di mana-mana," jelasnya, dikutip dari Indian Express.

Ia menggambarkan ini sebagai kampanye terbaiknya sejauh ini, meramalkan kemenangan yang menentukan.

Ia berpendapat jika jumlah pemilih Republik lebih banyak daripada Demokrat, maka ia harus dinyatakan sebagai pemenang.

"Sepertinya kita unggul jauh. Sepertinya jumlah pemilih Republik lebih banyak daripada pemilih Demokrat hari ini. Jika Anda unggul dan jumlah suara lebih besar, itu artinya Anda menang. Mereka harus mengumumkan pemenangnya. Dan mereka harus mengumumkan pemenangnya, ya," katanya, dikutip dari Daily Mail.

Namun, Trump menyuarakan rasa frustrasinya tentang potensi penundaan pengumuman hasil, dengan alasan waktu penghitungan yang lama untuk surat suara yang dikirim melalui pos. 

Meski begitu, ia mengatakan dia akan mengakui kekalahannya jika dia kalah dalam pemilihan yang 'adil'.

"Jika ini pemilu yang adil, saya akan menjadi orang pertama yang mengakuinya jika saya kalah. Dan sejauh ini saya pikir ini adil," katanya. 

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait Barron TrumpMelania Trump dan Pemilihan Presiden Amerika Serikat

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini