TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Agenda pemilihan presiden Amerika Serikat(AS) akhirnya tuntas. Kandidat presiden dari partai republik Donald Trump berhasil memenangkan kontestasi tersebut.
Trump meraih 276 suara elektoral, sedangkan saingannya Kamala Harris meraup 219 suara elektoral. Trump kembali menghuni Gedung Putih di usianya yang sudah tidak muda lagi yakni 78 tahun.
Trump berhasil menang setelah kekalahan dalam pilpres AS tahun 2020 silam versus Joe Biden. Trump sekarang seusia dengan Biden saat Biden menjadi presiden tertua dalam sejarah AS yang dilantik.
Baca juga: Meme Bertema Donald Trump Meroket, Merespon Kemenangan Partai Republik di Pilpres AS
Merespon kemenangan Trump, Pemimpin senior gerakan Hamas, Sami Abu Zuhri mengatakan kekalahan Partai Demokrat adalah harga wajar atas posisi kriminal kepemimpinan mereka terhadap Gaza. Ia juga meminta Trump untuk memanfaatkan kesalahan Presiden Joe Biden.
Basem Naeem, Anggota Biro Politik Hamas di Jalur Gaza juga menekankan bahwa Washington harus menghentikan dukungan buta untuk Israel dan mengakhiri perang di Jalur Gaza, setelah Donald Trump dari Partai Republik mengumumkan kemenangannya di Gedung Putih.
"Terpilihnya Trump adalah urusan pribadi Amerika, namun dukungan buta terhadap Israel harus dihentikan dengan mengorbankan masa depan rakyat kita dan keamanan serta stabilitas kawasan," ujarnya.
Sementara itu, Presiden Israel Isaac Herzog berjanji untuk memperkuat hubungan besi antara negaranya dan Amerika Serikat. Ia juga mengucapkan selamat kepada Donald Trump yang mengumumkan kemenangannya dalam pemilihan presiden AS.
"Selamat kepada Presiden Donald Trump atas kembalinya Anda yang bersejarah ke Gedung Putih. Saya berharap dapat bekerja sama dengan Anda untuk memperkuat ikatan besi antara masyarakat kita, membangun masa depan perdamaian dan keamanan di Timur Tengah dan melestarikan nilai-nilai kita bersama," kata dia.
Baca juga: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Kepada Donald Trump Terpilih sebagai Presiden AS
Warga Gaza Pesimis
Warga Palestina di Gaza mengungkapkan mereka pesimis di bawah pemerintahan Trump perang bakal berakhir. Kelompok militan yang menguasai Gaza, Hamas pun turut berkomentar atas kemenangan Trump.
"Orang-orang di Gaza memiliki harapan yang rendah bahwa pemimpin AS mana pun dapat mengakhiri perang di daerah kantong itu," tulis laporan Al Jazeera.
Pemerintahan Trump dikenal karena dukungannya yang teguh terhadap Israel. Kerap kali pemerintahannya mengambil tindakan yang menguntungkannya, termasuk memindahkan kedutaan ke Yerusalem dan mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan yang diduduki.
Pada masa jabatan sebelumnya, Trump memangkas dana untuk Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA). (Al Jazeera/Sky News Arabia/CNN)