Menurut Whipple, Wiles telah menunjukkan bahwa ia dapat mengelola Trump secara efektif tanpa membuatnya marah.
Namun, ia mencatat bahwa kurangnya pengalaman Wiles di Gedung Putih dapat menimbulkan tantangan dalam menavigasi lanskap Washington yang kompleks.
4. Penunjukan Pejabat Besar Pertama Trump
Keputusan Trump untuk menunjuk Wiles sebagai anggota staf utamanya yang pertama menunjukkan banyak hal tentang pendekatannya terhadap masa jabatan keduanya.
Keberhasilan Wiles dalam menangani kampanye 2024, di mana ia meminimalkan pertikaian internal, kebocoran, dan kontroversi, telah menjadikannya salah satu penasihat Trump yang paling tepercaya.
Menurut Politico, banyak orang di lingkaran dalam Trump memandang Wiles sebagai orang yang akhirnya membawa disiplin pada diri Trump, sebuah pencapaian yang langka mengingat kecenderungan Trump untuk berganti-ganti staf dan menentang manajemen.
Meskipun sukses, Wiles enggan menjadi pusat perhatian.
Pada perayaan kemenangan Trump, ia menolak menerima mikrofon untuk menyampaikan pidato, lebih memilih bersikap rendah hati.
Namun, rekan-rekannya secara terbuka menyatakan kekaguman kepadanya.
Manajer kampanye Chris LaCivita menyebut Wiles sebagai salah satu pejuang paling tangguh dan paling setia yang pernah bekerja dengannya.
Gayanya yang rendah hati, dipadukan dengan pemahaman mendalam tentang kepribadian Trump, sangat cocok untuk jabatan Kepala Staf.
Penunjukan Susie Wiles sebagai Kepala Staf Trump menciptakan preseden baru dalam politik Amerika.
Saat ia melangkah ke peran penting ini, pengaruhnya terhadap pemerintahan Trump kemungkinan besar akan sangat besar, membentuk kebijakan, mengelola krisis, dan mengarahkan Gedung Putih dengan pendekatan yang tenang dan kalem.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)