TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.
Presiden Iran, Masoud Pezeshkian dilaporkan mengadakan percakapan telepon dengan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, apa yang dibicarakan?
Sementara itu, skuadron drone Hizbullah menargetkan pangkalan komunikasi militer Israel (IDF).
Buntut kerusuhan di Amsterdam, Israel menyarankan warganya untuk menghindari acara budaya dan olahraga di Eropa.
Selengkapnya, berikut 4 berita populer internasional dalam 24 jam terakhir.
1. Isi Percakapan Putra Mahkota Arab Saudi dan Presiden Iran, Genosida Israel Bikin 2 Negara Berbaikan?
Presiden Iran, Masoud Pezeshkian dilaporkan mengadakan percakapan telepon dengan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman pada Minggu (10/11/2024).
Dalam perbincangan itu, Pezeshkian memuji para pejabat Saudi karena mengadakan pertemuan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di tengah perang genosida Israel.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian juga mengatakan kalau dia tidak dapat menghadiri KTT Kedua OKI pekan ini di ibukota Arab Saudi, Riyadh “karena jadwal sibuknya,” kantor berita yang dikelola pemerintah Iran, IRNA melaporkan.
Pezeshkian berbicara melalui telepon dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman tentang hubungan bilateral, dengan kedua pemimpin menyatakan harapan bahwa kerja sama antara negara mereka “dipromosikan lebih lanjut,” katanya.
2. Skuadron Drone Hizbullah Hancurkan Pangkalan Komunikasi Militer Israel, IDF Malah Perluas Agresi
Gerakan Perlawanan Hizbullah Lebanon dilaporkan menargetkan pangkalan komunikasi militer Israel (IDF) menggunakan satu skuadron drone bunuh diri.
Baca juga: Taktik Perang Kimia Iran: Diduga Pasok Fentanyl ke Hizbullah, Bikin Tentara Israel Semaput
Dalam sebuah pernyataan pada Minggu (10/11/2024), Hizbullah mengumumkan kalau para petempurnya melakukan serangan udara dengan satu skuadron drone bunuh diri di pangkalan Ain Khozlot Israel.
Disebutkan, fasilitas Israel tersebut adalah pangkalan komunikasi militer IDF yang terletak 55 km dari perbatasan Lebanon-Palestina, selatan Danau Tiberias.
"Serangan drone bunuh diri mencapai target secara akurat," klaim Hizbullah dikutip dari MNA, Senin (11/11/2024).
3. Buntut Kerusuhan di Amsterdam, Israel Larang Warganya Hadiri Olahraga di Eropa
Dewan Keamanan Nasional Israel pada hari Minggu (10/11/2024) menyarankan warga Israel menghindari acara budaya dan olahraga di Eropa, setelah kekerasan di Amsterdam.
Dewan tersebut mengatakan warga Israel harus sepenuhnya menghindari permainan atau acara budaya yang melibatkan partisipasi warga Israel pada minggu depan.
"Para perusuh Maccabi melancarkan serangan terhadap rumah-rumah yang memajang bendera Palestina dan menargetkan penduduk Amsterdam yang pro-Palestina. Saat itulah kekerasan dimulai," kata Anggota dewan kota senior di Amsterdam, Jazie Veldhuyzen.
Ketegangan meningkat di Amsterdam pada Kamis (7/11/2024) setelah penggemar tim sepak bola Maccabi Tel Aviv meneriakkan kata-kata rasis dan menyinggung terhadap orang Arab, Anadolu melaporkan.
Mereka juga merobek bendera Palestina, dan menyebabkan kerusuhan setelah pertandingan mereka melawan Ajax Amsterdam.
4. 50.000 Tentara Rusia dan Korea Utara Akan Dikerahkan ke Wilayah Kursk dalam Beberapa Hari Mendatang
Seminggu setelah tentara Ukraina dilaporkan bentrok dengan pasukan Korea Utara untuk pertama kalinya, sebanyak 50.000 tentara Rusia dan Korea Utara diperkirakan akan dikerahkan ke wilayah Kursk, Rusia, dalam beberapa hari mendatang untuk menargetkan posisi Ukraina.
Mengutip Washington Examiner, pejabat Ukraina melaporkan bahwa pasukan dalam jumlah besar akan segera dikerahkan ke Kursk, wilayah di mana Ukraina telah memegang kendali selama tiga bulan terakhir.
Para prajurit ini akan bergabung dengan 11.000 prajurit Korea Utara lainnya yang sudah tiba lebih dulu di wilayah tersebut.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada Kamis (6/11/2024) bahwa beberapa pasukan Korea Utara ini telah terlibat dalam pertempuran melawan militer Ukraina.
Baca juga: Panglima Syrsky: Situasi Pokrovsk dan Kurakhovo Memburuk, Rusia Bakal Terjunkan Pasukan Korea Utara
Menurut pejabat AS, akan sulit bagi Ukraina untuk sepenuhnya dipindahkan dari wilayah tersebut, meskipun ada serangan besar yang direncanakan oleh Rusia dan Korea Utara.
(Tribunnews.com)