“Kekerasan pemukim di Tepi Barat, yang didorong oleh organisasi eksternal dan bahkan oleh pejabat ekstremis di pemerintahan Netanyahu, mengancam keamanan strategis jangka panjang Israel dan kawasan tersebut,” bunyi surat tersebut.
Namun dalam masa transisi ini, masih belum diketahui apa yang akan dilakukan Biden untuk Israel.
Apabila Biden menuruti permintaan para anggota kongres AS ini, maka ada kemungkinan Trump akan dapat mencabut sanksi tersebut segera setelah ia menjabat.
Sebagai informasi, Menteri Keuangan sayap kanan Israel Bezalel Smotrich telah memerintahkan persiapan untuk aneksasi Tepi Barat yang diduduki menjelang Presiden terpilih AS Donald Trump menjabat pada Januari 2025.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Senin, Smotrich menyuarakan harapannya bahwa pemerintahan baru di Washington akan mengakui dorongan Israel untuk kedaulatan atas wilayah yang diduduki.
Pada pertemuan faksi paling kanannya di parlemen Israel atau Knesset pada hari Senin, Smotrich menyambut baik kemenangan Trump dan telah mempersiapkan anaksesi Tepi Barat.
“Saya telah mengarahkan dimulainya pekerjaan profesional untuk mempersiapkan infrastruktur yang diperlukan untuk menerapkan kedaulatan Israel atas Yudea dan Samaria,” katanya, dikutip dari Al Jazeera.
Tidak hanya itu, ia dengan tegas akan tetap melakukan anaksesi yang ia anggap dapat menjadi dampak positif bagi Israel.
"Saya tidak ragu bahwa Presiden Trump, yang menunjukkan keberanian dan tekad dalam keputusannya selama masa jabatan pertamanya, akan mendukung Negara Israel dalam langkah ini," tambahnya.
Sementara itu, ketegangan meningkat di Tepi Barat sejak Oktober 2023.
Lebih dari 783 warga Palestina telah terbunuh.
Sebagian besar korban adalah wanita dan anak-anak.
Serangan Israel hingga saat ini juga telah mengakibatkan ebih dari 6.300 warga Tepi Barat terluka.
(Tribunnews.com/Farrah)
Artikel Lain Terkait Joe Biden dan Konflik Palestina vs Israel